tag:blogger.com,1999:blog-79526867346512059762024-03-14T00:08:23.852-07:00.:: MY HoMe ::.Bermanfaat Bagi UmatDewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-15945487670910508912011-03-17T23:40:00.000-07:002011-03-17T23:41:18.381-07:00Beberapa Statemen dalam Program PascalStatemen adalah perintah untuk pengerjaan program pascal.<br />Statemen terletak di bagian deklarasi statemen dengan diawali oleh kata cadangan BEGIN dan diakhiri dengan kata cadangan END. Akhir dari setiap statemen diakhiri dengan titik koma [;].<br />Statemen statemen dalam bahasa Pascal terdiri dari pernyataan yang berupa fungsi dan prosedur yang telah disediakan sebagai perintah standar Turbo Pascal.<br /><br /><br />1. Statemen-statemen yang digunakan untuk input/output.<br /><br /># Read/Readln [prosedur].<br /><br /><br />Perintah ini digunakan untuk memasukkan [input] data lewat keyboard ke<br /><br />dalam suatu variabel.<br /><br />Sintaks: Read/Readln(x); (ingat, selalu diakhiri dengan titik koma [;])<br /><br />Keterangan : x = variabel.<br /><br />Read = pada statemen ini posisi kursor tidak<br /><br />pindah ke baris selanjutnya.<br /><br />Readln = pada statemen ini posisi kursor akan<br /><br />pindah ke baris selanjutnya setelah di<br /><br />input.<br /><br /><br /># Write/Writeln [prosedur].<br /><br /><br />Digunakan untuk menampilkan isi dari suatu nilai variable di<br /><br />layar.<br /><br />Sintaks: Write/Writeln(x);<br /><br />Keterangan : x = variabel.<br /><br />Write/Writeln= statement ini digunakan untuk mencetak variable ke dalam monitor<br /><br /><br />2. Statemen-statemen yang digunakan untuk pengaturan letak layar.<br /><br /><br /># ClrScr [prosedur].<br /><br /><br />Perintah ini digunakan untuk membersihkan layar.<br /><br />sintaks: ClrScr; [Clear screen]<br /><br /><br /><span class=”fullpost”></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-67464846887160889462011-03-17T23:38:00.000-07:002011-03-17T23:40:14.192-07:00Dasar Pemograman PascalUnsur-unsur Pemrograman <br />a. Mendapatkan data dengan membaca data dari default input (key board, file atau sumber data lainnya).<br />b. Menyimpan data ke dalam memori dengan struktur data yang sesuai,<br />c. Memproses data dengan instruksi yang tepat.<br />d. Menyajikan atau mengirimkan hasil olahan data ke default output (monitor, file atau tujuan lainnya).<br /><br />Nama yang dipergunakan du dalam program Pascal disebut dengan pengenal atau Identifier. Identifier digunakan untuk nama: Program, Sub-program (procedure dan function), nama: Variable, Constant, Type, Label.<br />Nama-nama ini digunakan untuk pemakaian dan pemanggilan dalam program. Ketentuan penulisan identifier<br />a. Nama identifier harus dimulai dengan karakter huruf alfabet: a sampai z, A sampai Z atau karakter ‘_’ (underscore – garis bawah)<br />b. Karakter berikutnya boleh karakter numerik (0 .. 9) atau kombinasi alphanumerik (huruf-numerik).<br />c. Panjang nama, pada berbagai versi Pascal umumnya antara 32 – 63.<br />d. Tidak boleh menggunakan karakter istimewa: + – * / | \ = < > [ ] . , ; : ( ) ^ @ { } $ # ~ ! % & ` ” ‘ dan ? Contoh penulisan:<br />Penulisan yang benar: NamaMahasiswa, Gaji_Karyawan, PX4, dll.<br />Penulisan yang salah: 3X, A & B, C Z dll.<br /><br />Variable adalah identifier yang berisi data yang dapat berubah-ubah nilainya di dalam program. Deklarasi Variable adalah :<br />a. Memberikan nama variabel sebagai identitas pengenal<br />b. Menentukan tipe data variabel<br />Contoh deklarasi variabel: var X : integer;<br />R : real;<br />C : char;<br />T : boolean; <br />Konstanta adalah identifier yang berisi data yang nilainya tidak berubah di dalam program.<br />Deklarasi Konstanta adalah:<br />a. Memberikan nama konstanta sebagai identitas pengenal<br />b. Menentukan nilai konstanta<br />Contoh deklarasi konstanta: conts MaxSize = 100; {integer}<br />ExitC = ‘Q’; {char}<br /><br />Reserved Words atau kata-kata cadangan pada Pascal adalah kata-kata yang sudah didefinisikan oleh Pascal yang mempunyai maksdu tertentu.Suatu Unit adalah kumpulan dari konstanta, tipe-tipe data, variabel, prosedur dan fungsi-fungsi. Unit standar pada Pascal yang bisa langsung digunakan adalah System, Crt, Printer Dos dan Graph. Untuk menggunakan suatu unit, maka kita harus meletakkan clausa atau anak kalimat Uses di awal blok program, diikuti oleh daftar nama unit yang digunakan. Pada materi ini yang akan dibahas adalah unit Crt. Unit ini digunakan untuk memanipulasi layar teks (windowing, peletakan cursor di layar, Color pada teks, kode extended keyboard dan lain sebagainya.<br /><br /> <br /><span class=”fullpost”></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-90454423204511959112011-03-17T23:36:00.000-07:002011-03-17T23:38:06.062-07:00Tipe Data di PascalTipe Data menunjukkan suatu nilai yang dpat digunakan oleh sutu variable yang bersangkutan.<br />Tipe Data dalam Pascal :<br />1. Tipe Data Sederhana, terdiri dari :<br /> a. Tipe data standar :<br /> – integer : merupakan tipe data berupa bilangan bulat<br /> - real : merupakan jenis bilangan pecahan<br /> – char : merupakan karakter yg ditulis diantara tanda petik tunggal. Ex : ‘A’, ‘a’, ’5′ dll<br /> – string : merupakan urut-urutan dari karakter yang terletak di antara tanda petik tunggal. <br /> – boolean : merupakan tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan nilai: TRUE atau FALSE .<br /> b. Tipe data didefinisikan pemakai<br />2. Tipe Data Terstruktur, terdiri dari :<br /> a. Array<br /> b. Record<br /> c. File<br /> d. Set<br />3. Tipe Data PointerOperator<br />Tanda operasi (operator) di dalam bahasa Pascal di kelompokkan dalam :<br />1. Assignment operator (operator pengerjaan) menggunakan simbol titik dua diikuti oleh tanda sama dengan (:=). Contoh –> A:=B;<br /><br />2. Binary operator digunakan untuk mengoperasikan dua buah operand yang berbentuk konstanta ataupun variable. Operator ini digunakan untuk operasi arithmatika yang berhubungan dgn nilai tipe data Integer dan Real. Operasi yang dilakukan adalah : Pertambahan (+), Pengurangan (-), Perkalian (*), Pembagian Bulat (DIV), Pembagian Real (/) dan Modulus atau Sisa Pembagian (MOD)<br /><br />3. Unary operator, operator ini menggunakan sebuah operand saja dapat berupa unary minus dan unary plus. Contoh : +2.5, a+(+b) dll<br /><br />4. Bitwise operator digunakan untuk operasi bit per bit pada nilai integer.<br />Operator yang digunakan (NOT, AND, OR, XOR, Shl, Shr<br /><br /><span class=”fullpost”></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-37669749091133823692011-03-17T23:34:00.000-07:002011-03-17T23:35:42.347-07:00Prosedur dan Fungsi di Turbo PascalA. Konsep pemrograman prosedural<br />Ketika program yang dibuat sudah terlalu panjang ratusan bahkan puluhan ribu baris, sehingga kita mengalami kesulitan untuk memahami jalannya program secara keseluruhan, maka ada baiknya bila program tersebut dipecah menjadi beberapa bagian yang biasanya disebut modul, subprogram atau subrutin. Konsep semacam ini biasa disebut dengan pemrograman prosedural. Dalam tulisan ini selanjutnya akan digunakan kata modul supaya lebih ringkas. Turbo Pascal yang digunakan pada percobaan ini adalah versi 7.1, bila anda menggunakan Turbo Pascal 7.0 maka prosesnya tidak jauh berbeda.<br />Memecah program menjadi modul-modul tentunya akan lebih memudahkan dalam mencari kesalahan, memperbaiki serta membuat dokumentasinya. Pembuatan modul di Turbo Pascal dibagi dua jenis yaitu : Prosedur dan Fungsi. Prosedur atau Fungsi adalah suatu modul program yang terpisah dari program utama, diletakan dalam blok tersendiri yang berfungsi sebagai bagian dari program. Setiap prosedur diawali dengan kata cadangan (reserver word) Procedure, sedangkan Fungsi diawali dengan kata cadangan Function.<br />Prosedur atau Fungsi banyak digunakan pada program terstruktur, karena :<br />1. Merupakan penerapan konsep modular, yaitu memecah program menjadi modul-modul atau subprogram-subprogam yang lebih sederhana.<br />2. Untuk hal-hal yang sering dilakukan berulang-ulang, cukup dituliskan sekali saja dalam prosedur dan dapat dipanggil atau dipergunakan sewaktu-waktu bila diperlukan.<br /><br />B. Penulisan Prosedur (Procedure)<br />Prosedur memiliki struktur yang sama dengan struktur program, yaitu terdiri dari nama prosedur, deklarasi-deklarasi dan bagian deskripsi (statement atau aksi di dalam prosedur). Semua deklarasi di dalam prosedur bersifat lokal sehingga hanya bisa digunakan oleh prosedur itu saja, sedangkan deklarasi di dalam program utama bersifat global sehingga dapat dikenali di seluruh bagian program. Struktur umum prosedur adalah sebagai berikut :<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 1. Cara Penulisan Prosedur di dalam Turbo Pascal<br /><br />Struktur blok program utama beserta prosedur, adalah sebagai berikut :<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br /><br /><br />Gambar 2. Struktur blok program beserta prosedur tanpa parameter<br /><br />C. Bagaimana jika tanpa prosedur ?<br />Apakah dalam suatu program harus selalu terdapat prosedur? Jawabannya adalah tidak. Bila kita membuat program yang sangat sederhana, misalnya program untuk menampilkan kata “hallo world” di layar, maka boleh saja tidak menggunakan prosedur. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan contoh program untuk menghitung luas dan keliling persegipanjang yang menggunakan prosedur dan tanpa prosedur.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 3. Program Persegipanjang tanpa prosedur<br />Gambar 3. Program PersegiPanjang tanpa menggunakan prosedur<br /><br />Bila dituliskan di Editor Turbo Pascal kira-kira tampilannya seperti dibawah ini. Untuk melihat hasilnya silahkan tekan Ctrl + F9. <br /><br /> <br />Gambar 4. Tampilan di Editor Turbo Pascal, Program Persegipanjang tanpa prosedur<br /><br />Setelah dirunning (Ctrl + F9), maka hasilnya seperti dibawah ini, kemudian cobalah untuk menginputkan data , misal : 4 untuk panjang dan 6 untuk lebar maka hasilnya adalah, Luas = 24 dan Keliling = 20. <br /> <br />Gambar 5. Tampilan setelah dirunning<br /><br />Silahkan anda bisa mencoba dengan menginputkan angka yang berbeda, yang penting tidak melebihi 255, karena type data byte yang digunakan oleh variabel p dan l seperti pada contoh program diatas hanya mampu menampung data berupa angka sampai dengan 255, sedangkan variabel luas & keliling hanya mampu menampung angka -32768 s/d 32767 karena menggunakan tipe data integer. Mengapa demikian, bagaimana cara mengetahui jangkauan suatu tipe data?, Untuk mengetahui jangkauan (range) tipe data, anda bisa melihat di bagian help. Caranya : Help > Index, kemudian cari kata integer, lalu tekan enter maka akan muncul tampilan sebagai berikut :<br /> <br />Gambar 6. Tampilan Help di turbo pascal ketika menampilkan tipe data<br /><br />Oh ya! di Turbo Pascal, terdapat fasilitas untuk mengatur warna tampilan, misalnya warna Sintaks (sintax), bila anda ingin mencoba silahkan masuk ke menu Option > Environment > Color. Di bagian Group cari kata Syntax, selanjutnya di bagian Item, terdapat item-item : Whitespace, Comments, Reserver Words, Identifiers, Symbols, Strings, Numbers, Assembler yang dapat diatur warna tampilannya, caranya pilih salah satu Item kemudian pilih warna apa yang dikehendaki pada bagian Foreground untuk warna depan sedangkan Background untuk warna latar belakang.<br /><br /> <br />Gambar 7. Tampilan menu Colors<br /><br />Pengaturan tampilan warna sintax pada Editor Turbo Pascal memang bukan suatu kewajiban, dan tidak akan berpengaruh terhadap proses program. Tetapi hal ini bermanfaat pada saat proses pembuatan/pengetikan program, dimana perbedaan warna item-item sintax akan membantu kita dalam pembacaan program.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />D. Menggunakan prosedur<br /><br />Selanjutnya kita modifikasi program tadi, dengan menambahkan prosedur sehingga menjadi seperti dibawah ini :<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 8. Program Persegipanjang menggunakan prosedur<br /><br />Pada program tanpa prosedur maka seluruh statement dituliskan di dalam blok program utama, sehingga ketika program semakin besar maka blok program utama semakin padat. Tetapi bila menggunakan prosedur maka di dalam blok program utama akan lebih sedikit, karena hanya berisi nama prosedur yang dibutuhkan dan statement tambahan lainnnya yang dibutuhkan. Pada contoh diatas nama prosedur yang dipanggil di dalam blok program utama yaitu Hitung_Luas dan Hitung_Keliling dan arah pemanggilan prosedur digambarkan dengan garis putus-putus berwarna merah agar lebih jelas. <br />Bila dituliskan di Editor Turbo Pascal kira-kira tampilannya seperti dibawah ini. Untuk melihat hasilnya, seperti biasa silahkan tekan Ctrl + F9. Bila program sudah dieksekusi maka kedua program tersebut (program dengan prosedur atau tanpa prosedur) akan memberikan hasil yang sama, tetapi dari teknik pembuatan program jelas berbeda.<br /> <br />Gambar 9. Tampilan di Editor Turbo Pascal, <br />Program Persegipanjang menggunakan prosedur<br /><br />Ketika kita membuat suatu program tanpa prosedur maka seluruh statement yang terdapat di dalam program utama akan dieksekusi secara beruntun (sequential) dari atas ke bawah, sedangkan bila menggunakan prosedur, maka program utama hanya akan mengeksekusi prosedur-prosedur yang dipanggil, bila prosedur tersebut dipanggil di dalam program utama, jadi bila untuk sementara kita tidak membutuhkannya, maka cara mudah yang dapat kita lakukan yaitu tidak usah menghapusnya tetapi cukup dengan tidak memanggilnya di dalam blok program utama.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 10. Arah eksekusi program utama ketika terdapat prosedur, maka akan memanggil prosedur dan melakasanakan statement yang terdapat di dalam prosedur<br /><br />E. Variabel Global dan Variabel Lokal <br />Untuk lebih memudahkan kita memahami variabel lokal dan variabel global, mari kita modifikasi listing prorgram pada Gambar 9, perubahannya hanya sedikit yaitu, memindahkan penulisan variabel ls ke dalam Procedure Hitung_luas , dan variabel kel dipindahkan ke dalam Procedure Hitung_keliling, sehingga menjadi seperti dibawah ini.<br /> <br /><br />Gambar 11. Program Persegipanjang menggunakan prosedur dengan variabel lokal<br /><br />Variabel p dan l pada listing program di Gambar 11 diatas, bersifat global sehingga dapat dikenali baik di program utama maupun didalam Procedure Hitung_luas dan Procedure Hitung_keliling, variabel semacam itulah yang dimaksud dengan variabel global. Sedangkan variabel ls dan variabel kel bersifat lokal dan hanya dikenali oleh program itu sendiri, variabel seperti itu disebut variabel lokal. Bila variabel lokal dipanggil diluar prosedur tersebut maka tidak akan dikenali dan program menjadi error, sebagai bukti mari kita sedikit modifikasi listing program pada gambar 11, output program yang terdapat pada masing-masing program kita pindahkan ke dalam blok program utama, sehingga di dalam setiap prosedur hanya terdapat satu statement saja, hasilnya seperti dibawah ini. <br /> <br />Gambar 12. Program Persegipanjang , bila variabel lokal dipanggil dari luar<br /><br />Bila program tersebut dicompile maka akan terjadi error karena variabel ls dan kel tidak dikenali (unknown identifier) di dalam blok program utama. Prosedur yang terdapat di dalam program pada listing diatas adalah contoh prosedur tanpa parameter.. Bila prosedur tidak memiliki parameter maka tanda kurung setelah nama prosedur tidak perlu disertakan. Agar listing program pada gambar 12 tidak terjadi error ketika dicompile, maka dapat dilakukan cara sebagai berikut : <br />1. Dibuat bersifat global<br />Supaya suatu variabel bersifat global, maka harus dideklarasikan di atas modul yang menggunakannya. Misalnya listing program pada gambar 12 dikembalikan sepertii listing program pada gambar 11.<br />2. Dikirim sebagai parameter ke modul yang membutuhkannya. <br />Bagaimana caranya?, apa yang dimaksud dengan parameter?, semoga tulisan berikut ini bisa menjawab kedua pertanyaan tersebut.<br /><br />F. Parameter <br />Secara sederhana parameter merupakan variabel yang dituliskan di dalam kurung setelah nama prosedur atau fungsi. Dalam pembuatan program biasanya diperlukan pertukaran informasi antara prosedur atau fungsi, serta pada blok progam utama dimana nama prosedur atau fungsi tersebut dipanggil. <br />Berdasarkan penulisannya terdapat 2 jenis parameter, yaitu : parameter formal (formal parameter) dan parameter aktual (actual parameter). Parameter formal adalah parameter yang disertakan/dituliskan pada saat pendefinisian prosedur/fungsi itu sendiri. Sedangkan parameter aktual adalah parameter yang disertakan pada saat pemanggilan prosedur/fungsi tersebut di blok program utama.<br />Berdasarkan tujuannya terdapat 3 jenis parameter formal :<br />1. Parameter masukan (input parameter), yaitu : parameter yang nilainya berfungsi sebagai masukan untuk prosedur/fungsi, jenis parameter ini kadang disebut juga parameter nilai (value parameter atau parameter by value).<br />2. Parameter keluaran (output parameter), yaitu : parameter yang berfungsi untuk menampung keluaran yang dihasilkan oleh prosedur. <br />3. Parameter masukan/keluaran (input/output parameter) adalah parameter yang berfungsi sebagai “pintu” masuk dan keluar bagi prosedur tersebut. Parameter keluaran (output parameter) dan parameter masukan/keluaran (input/output parameter) kadang disebut parameter acuan (reference parameter atau paramater by reference).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Untuk lebih jelasnya, kita langsung praktekannya saja, seperti biasa kita modifikasi listing program pada gambar 12, sehingga hasilnya seperti dibawah ini.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 13. Program Persegipanjang , dengan parameter<br /><br />Parameter input adalah parameter yang nilainya berfungsi sebagai masukan untuk prosedur. Nilai yang dimasukan adalah nilai dari parameter aktual. Pada listing program gambar 13 diatas, parameter aktual/nyata (actual parameter) adalah pj dan lbr, sedangkan p dan l adalah parameter formal (formal parameter). Nama parameter aktual dan parameter formal boleh berbeda, yang penting tipe datanya sama, p dan l yang ditulis di dalam kurung setelah nama prosedur seperti listing program diatas termasuk ke dalam parameter input. Maksudnya bahwa p dan l berfungsi sebagai pintu masuk data bagi prosedur Hitung_Luas dan Hitung_Keliling. Data yang masuk ke dalam parameter p berasal dari parameter aktual pj, dan data yang masuk ke dalam parameter l berasal dari parameter aktual lbr. Bila diketikan di editor Turbo Pascal kurang lebih hasilnya sebagai berikut :<br /> <br />Gambar 14. Tampilan di Editor Turbo Pascal, Program Persegipanjang , dengan parameter<br /><br />G. Passing Parameter <br />Proses pengiriman data dari parameter aktual ke parameter formal disebut dengan transfer parameter (passing parameter). Nama Parameter aktual dan parameter formal boleh berbeda, tetapi harus memiliki tipe data yang sama selain itu juga jumlah parameter aktual dan parameter formal harus sama. Di Turbo Pascal, parameter dapat dikirim/ditransfer secara nilai (by value) atau secara acuan (by reference).<br /> <br />1. Pengiriman parameter secara nilai (by value)<br />Jika parameter dikirim secara nilai (by value), maka parameter formal yang terletak di dalam pendefinisan prosedur akan berisi nilai yang dikirimkan dari parameter aktual, yang kemudian bersifat lokal di prosedur tersebut. Bila nilai parameter formal di dalam prosedur tersebut berubah, maka tidak akan mempengaruhi nilai parameter aktual (nilai parameter aktual tetap). Pengiriman parameter secara nilai (by value) biasanya terjadi pada jenis parameter masukan (input parameter). Agar lebih jelas seperti biasa kita modifikasi listing program Gambar 14, sehingga lebih pendek dan agar lebih sederhana kita buat hanya terdapat satu prosedur saja, hasil modifikasinya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 15. Program Persegipanjang , dengan pengiriman parameter secara nilai<br /><br />Nilai-nilai parameter aktual pj , lbr dan luas di dalam blok program utama dikirimkan ke parameter formal p, l dan ls di prosedur Hitung_Luas. Dengan demikian, nilai parameter p, l dan ls di prosedur Hitung_Luas akan berisi nilai yang sama dengan parameter pj , lbr dan luas di dalam blok program utama. Bila program dijalankan maka hasilnya seperti dibawah ini.<br /><br /> <br />Gambar 16. Tampilan program hasil running<br /><br />Parameter formal p akan berisi nilai yang sama dengan parameter aktual pj, yaitu 10. Parameter formal l akan berisi nilai yang sama dengan parameter aktual lbr, yaitu 6. Parameter formal ls akan berisi nilai yang sama dengan parameter aktual luas, yaitu 0. Selanjutnya pada prosedur Hitung_Luas, parameter formal ls kemudian berganti nilai sebesar nilai p dikali nilai l, sehingga nilai parameter formal ls menjadi 10 x 6 = 60. Nilai akhir parameter formal p, l dan ls adalah :<br />p = 10<br />l = 6<br />ls = 60<br />Gambar diatas adalah contoh pengiriman parameter secara nilai (by value), pengiriman parameter seperti ini sifatnya lokal, maksudnya perubahan nilai parameter di dalam prosedur tidak akan mempengaruhi nilai parameter aktual di blok program utama, sehingga nilai parameter luas tidak akan dipengaruhi oleh perubahan nilai ls, jadi nilai parameter luas masih tetap 0. <br />Jadi pengiriman parameter secara nilai (by value) mempunyai karakteristik sebagai berikut :<br />1. Data yang dikirim dari parameter aktual di blok program utama ke parameter formal di prosedur adalah nilai dari datanya bukan alamat memori letak dari datanya. <br />2. Prosedur/Fungsi yang menerima nilai ini akan menyimpan data tersebut di alamat memori yang berbeda dari nilai aslinya yang digunakan oleh bagian program yang memanggil fungsi/prosedur tersebut di blok program utama.<br />3. Karena terdapat alamat memori yang berbeda, maka perubahan nilai di fungsi tidak akan merubah nilai asli di bagian program yang memanggil prosedur/fungsi tersebut.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />2. Pengiriman parameter secara acuan (by reference)<br /><br />Bila parameter dikirimkan secara acuan (by refence), maka perubahan-perubahan yang terjadi pada nilai parameter formal di prosedur akan mempengaruhi nilai parameter aktual di blok program utama. Jenis parameter ini dideklarasikan di dalam prosedur dengan menggunakan kata cadangan var. Seperti biasa, kita modifikasi program pada gambar 15, yaitu dengan menambahkan kata var pada paramaternya, sehingga hasilnya sebagai berikut :<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 17. Program Persegipanjang , dengan pengiriman parameter by reference<br /><br />Nilai-nilai parameter aktual pj , lbr dan luas di dalam blok program utama dikirimkan ke parameter formal p, l dan ls di prosedur Hitung_Luas. Tetapi karena penulisan kata var sebelum ls pada parameter formal, maka parameter ls berfungsi sebagai parmeter input/output. Jenis pengiriman parameter seperti ini disebut pengiriman parameter secara acuan (by refence). Sehingga hasil perhitungan di prosedur Hitung_Luas yang ditampung di ls akan dilewatkan ke parameter ls di prosedur tersebut, selanjutnya dikirimkan kembali ke parameter luas di blok program utama. Dengan demikian parameter ls di prosedur Hitung_Luas akan berisi nilai yang sama dengan parameter luas di dalam blok program utama yaitu 60. Pada gambar diatas diberikan nomor urut 1, 2 dan 3 untuk menggambarkan urutan langkah transfer parameter dan juga menggunakan warna berbeda agar mudah membedakannnya.<br />Bila program dijalankan maka hasilnya seperti dibawah ini.<br /> <br />Gambar 18. Tampilan program hasil running<br /><br />Pengiriman parameter secara acuan (by refence) biasanya terjadi pada jenis parameter keluaran (output parameter) dan parameter masukan/keluaran (input/output parameter). Pengiriman parameter secara acuan (by reference) mempunyai karakteristik sebagai berikut :<br />1. Pada saat pengiriman nilai, yang dikirim dari parameter aktual di blok program utama ke parameter formal di prosedur adalah alamat letak dari nilai datanya bukan. <br />2. Prosedur/Fungsi yang menerima nilai ini akan menggunakan alamat memori yang sama dengan nilai aslinya yang digunakan oleh bagian program yang memanggil fungsi/prosedur tersebut di blok program utama.<br />3. Karena menggunakan alamat memori yang sama, maka perubahan nilai di prosedur/fungsi akan merubah nilai asli di bagian program yang memanggil prosedur/fungsi tersebut.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />H. Penulisan Fungsi (Function) <br />Apa yang dimaksud dengan fungsi?. Fungsi tidak jauh berbeda dengan prosedur, yaitu suatu modul program terpisah dari progam utama yang diletakan dalam blok tersendiri yang berfungsi sebagai bagian dari program. Namun fungsi memiliki perbedaan mendasar dengan prosedur yaitu : fungsi memberikan nilai balik (return) sedangkan prosedur tidak. Cara penulisan fungsi di Turbo Pascal seperti dibawah ini : <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 19. Cara Penulisan Fungsi<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 20. Struktur blok program beserta Fungsi<br /><br />Jika kita ketikan di editor Turbo Pascal, kira-kira tampilannya seperti terlihat pada gambar dibawah ini :<br /> <br />Gambar 21. Tampilan di Editor Turbo Pascal, <br />Program Persegipanjang dengan Fungsi<br /><br />Sama seperti prosedur, untuk mengakses setiap Fungsi kita harus memanggil namanya. Fungsi juda dapat memiliki parameter, tetapi parameter yang terdapat dalam fungsi selalu merupakan parameter masukan (input parameter). Tipe hasil di dalam suatu fungsi merupakan tipe nilai balik (return) yang diberikan oleh fungsi. Bila kita perhatikan listing program diatas, terdapat sebuah Fungsi/Function dengan nama Luas yang memiliki parameter p dan l, sedangkan tipe nilai balik (return) yang dihasilkan oleh fungsi tersebut adalah integer. Pada contoh diatas Luas digunakan sebagai nama fungsi, dan didalam fungsi tersebut, Luas digunakan sebagai variabel untuk menampung hasil perhitungan pada fungsi tersebut. <br />Apakah suatu modul program harus dibuat menjadi fungsi atau prosedur ?, jawabannya adalah terserah anda, karena ini semua tergantung dari kebutuhan dan kemampuan seorang programmer. Namun biasanya fungsi digunakan bila suatu modul program mengembalikan suatu nilai sedangkan prosedur digunakan untuk menghasilkan sekumpulan aksi. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi setiap pembacanya, bila ada kririk dan saran silahkan kirim ke : rohmatg@yahoo.com.<br /><br /><br /><span class=”fullpost”></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-24155461035297634252011-03-17T23:27:00.000-07:002011-03-17T23:29:35.063-07:00Penggunaan If dan Case pada PascalPendahuluan<br />Pascal merupan salah satu program yang terkemuka karena struktur penulisannya yang mengalir seperti algoritma, saat ini kita akan mempelajari perbedaan antara case dan if pada pascal 1.5 (TPW 1.5). sebelum itu perhatikan keterangan berikut ini struktur dasarnya<br /><br />Program namaprogram; judul program<br />Var jenis : variable; jenis variabel<br /> Begin ; memulai program<br /> Clrscr membersihkan layar (boleh digunakan dan tidak)<br /> Isi isi program<br /> End. akhir program<br /> <br /> Keterangan<br /> Write menapilkan tulisan<br /> Writeln menapilkan tulisan pada garis baru<br /> Read menginput data<br /> Readln manginput data pada garis baru<br /> Var variable<br /><br /><br /><br /><br /><br />Isi<br /><br />CASE<br /><br />program case1;<br />uses wincrt;<br />var nip,nama : string;<br /> pendapatan,pajak : real;<br /> gol : char;<br />begin<br />clrscr;<br />writeln('--------- DAFTAR PAJAK ----------');<br />writeln('_________________________________');<br />write ('NIP : ');readln(nip);<br />write ('Nama Karyawan : ');readln(nama);<br />write ('Golongan [A,B,C] : ');readln(gol);<br />write ('Pendapatan : ');readln(pendapatan);<br /> case upcase(gol) of<br /> 'A' : begin<br /> writeln('Golongan ini bebas pajak');<br /> pajak := 0;<br /> end;<br /> 'B' : pajak := 0.1 * pendapatan;<br /> 'C' : pajak := 0.2 * pendapatan;<br /> else write('Salah melakukan Penginputan data ');<br /> end; <br /> writeln('Pajak : Rp. ',pajak:9:2);<br />end.<br /><br /> Tampilan saat case Di running<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />Sedangkan untuk program IF<br /><br />program if1;<br />uses wincrt;<br />var nip,nama : string;<br /> pendapatan,pajak : real;<br /> gol : char;<br />begin<br />clrscr;<br />writeln('--------- DAFTAR PAJAK ----------');<br />writeln('_________________________________');<br />write ('NIP : ');readln(nip);<br />write ('Nama Karyawan : ');readln(nama);<br />write ('Golongan [A,B,C] : ');readln(gol);<br />write ('Pendapatan : ');readln(pendapatan);<br /> if (gol = 'A' )or (gol = 'a') then<br /> pajak := 0<br /> else if (gol = 'B') or (gol = 'b') then<br /> pajak := 0.1 * pendapatan<br /> else if (gol = 'C') or (gol = 'c') then<br /> pajak := 0.2 * pendapatan<br /> else write('Salah melakukan Penginputan data ');<br /> writeln('Pajak : Rp. ',pajak:9:2);<br />end.<br /><br /><br /><span class=”fullpost”></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-19818808339805846622010-05-05T23:03:00.000-07:002010-05-05T23:06:12.166-07:00::Anti Virus Palsu Penyebar Virus::<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/S-JcEflMoOI/AAAAAAAAAFE/r1lDA4YlTeA/s1600/virus.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/S-JcEflMoOI/AAAAAAAAAFE/r1lDA4YlTeA/s320/virus.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468034129847951586" /></a><br /><span class=”fullpost”></span><br />Waspadalah! Jangan merasa aman jika telah menggunakan antivirus pada komputer anda. Karena ternyata, menurut penelitian<br />yang dilakukan Google, piranti lunak anti-virus palsu yang menginfeksi komputer pribadi menjadi ancaman makin besar dalam<br />dunia maya. Google menganalisa 240 juta halaman internet selama 13 bulan dan mendapati bahwa program anti-virus palsu<br />menyumbang sekitar 15 persen dari semua program virus di dunia maya.<br />Scammers menipu dengan cara meyakinkan pengguna agar mengunduh program anti-virus karena komputer mereka terkena<br />virus. Begitu di install, piranti lunak tadi mungkin akan mencuri data atau memaksa yang bersangkutan membayar<br />produk-produk palsu tadi. ''Yang mengejutkan, banyak pengguna termakan tipuan ini dan kemudian membeli anti-virus palsu<br />tadi,'' sebut penelitian itu.<br />Lebih celaka lagi, anti-virus palsu tadi seringkali ditunggangi virus komputer yang sesungguhnya yang akan bersarang di<br />komputer. "Tak peduli pembayaran sudah dilakukan atau belum.''<br />Penelitian yang hasilnya dipaparkan di sebuah Lokakarya Usenix di Kalifornia dan membahas ancaman dan penipuan dalam<br />skala besar di dunia maya, menganalisa situs internet antara Januari 2009 hingga Februari 2010.<br />Mereka menemukan 11 ribu domain internet yang terlibat dalam penyebaran anti-virus palsu tersebut. Kalau sudah ada<br />anti-virus di dalam komputer, tidak semestinya pengguna harus mengunduh lagi.<br />Graham Cluley dari perusahaan keamanan Sophos mengatakan bahwa salah satu cara yang paling umum dilakukan adalah<br />dengan para hackers melakukan teknik yang dikenal dengan optimalisasi mesin pencari topi hitam.<br />''Para hackers mencari berita yang populer seperti kematian Michael Jackson misalnya,'' kata Cluley. ''Mereka kemudian<br />membuat situs yang dipenuhi dengan bahan yang kalau dicari lewat mesin pencari di internet akan muncul di halaman<br />pertama.''<br />Siapapun yang mengklik situs itu, katanya, akan diserbu dengan penampilan yang menghubungkannya dengan perangkat<br />lunak anti-virus palsu itu. Google mencoba menyaring situs-situs seperti itu, tetapi para hackers dikatakan dengan cepat<br />bergerak dari satu domain ke domain lain sehingga sulit terdeteksi.<br />Cluley mengatakan orang harus mengerti betul dengan program anti-virus mereka sendiri dan harus selalu waspada kalau ada<br />pop-up yang meminta pengguna mengunduh sesuatu dengan membayar untuk membersihkan komputer. ''Kalau sudah ada<br />anti-virus di dalam komputer, tidak semestinya pengguna harus mengunduh lagi,'' katanyaDewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-62941000817613776992010-05-04T21:54:00.000-07:002010-05-04T21:58:55.865-07:00"Software" Pendidikan Indonesia Mendunia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/S-D67k7BamI/AAAAAAAAAE8/cMF7SmeEwL4/s1600/software.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 164px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/S-D67k7BamI/AAAAAAAAAE8/cMF7SmeEwL4/s320/software.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5467645849058241122" /></a><br /><span class=”fullpost”></span><br />JAKARTA, KOMPAS.com — Peranti lunak (software) pendidikan sains dan matematika dari PT Pesona Edukasi, yang murni buah karya anak bangsa, mampu menembus pasar global. Bahkan, PT Pesona Edukasi terpilih menjadi satu dari sembilan partner Microsoft tingkat dunia untuk mengisi materi teknologi baru Microsoft untuk pendidikan MultiPoint Mouse.<br />Manfaat teknologi ini adalah memberi kesempatan anak berkolaborasi menjalankan satu program atau berkompetisi satu dengan yang lain.<br />-- Ananta Gondomono<br /><br />Ananta Gondomono, Academic Program Manager PT Microsoft Indonesia, di Jakarta, Selasa (4/5/2010), mengatakan, muatan pendidikan yang diciptakan PT Pesona Edukasi itu diunggah di situs web Microsoft sehingga bisa diakses secara global dan gratis. Microsoft mengembangkan teknologi MultiPoint Mouse itu untuk mengatasi kesenjangan penggunaan teknologi informasi di dunia pendidikan.<br /><br />Menurut Ananta, di ruang kelas yang memiliki komputer (PC) yang terbatas, kini komputer bisa digunakan secara bersama-sama oleh siswa. Yang sudah diuji coba bisa dipakai 20 siswa secara bersamaan.<br /><br />Teknologi Windows® MultiPoint™ Mouse adalah rekayasa pemrograman komputer yang memungkinkan satu layar komputer dapat diakses sampai lebih dari 30 mouse sekaligus. Satu komputer dapat digunakan oleh 30 anak dalam satu kelas dengan setiap anak menggunakan mouse untuk menjalankan aplikasi secara bersama-sama.<br /><br />Manfaat dari penggunaan teknologi ini adalah memberi kesempatan kepada anak untuk berkolaborasi dalam menjalankan satu program atau berkompetisi satu dengan yang lain. Aplikasi yang diberi nama Amazing Concert ini dapat diunduh secara gratis di http;//www.microsoft.com/multipoint/mouse-sdk/showcase.aspx.<br /><br />Hary Candra, Marketing Director PT Pesona Edukasi, menjelaskan, PT Pesona Edukasi mengembangkan peranti lunak Amazing Concert sebagai satu aplikasi peranti lunak pendidikan "bermain musik bersama". Selain itu, ada juga DigiCarnival, yakni peranti lunak belajar matematika dengan topik mengurutkan angka, dan Monkey Rescue, yakni peranti lunak belajar bahasa dan pengetahuan umum yang dikemas seperti permainan hangman.<br /><br />Bambang Juwono, Managing Director PT Pesona Edukasi, berharap melalui peranti ini anak-anak di seluruh dunia, termasuk anak-anak Indonesia, dapat menikmati kegembiraan dalam kebersamaan sehingga melalui seni dan teknologi mereka dapat belajar hidup bersama. (ELN)Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-14566708431126735422010-04-19T18:16:00.000-07:002010-04-19T18:18:02.797-07:00Di Balik Intel Core i5 661<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/S80Au_Y2ajI/AAAAAAAAAEQ/h8Z_nP-oaB8/s1600/cpu+clarkdale-top-core-i5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 314px; height: 235px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/S80Au_Y2ajI/AAAAAAAAAEQ/h8Z_nP-oaB8/s320/cpu+clarkdale-top-core-i5.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462022730359925298" /></a><br /><span class=”fullpost”><br /><br />nformasi tentang prosesor mereka dengan fabrikasi 32 nm sudah beredar beberapa bulan silam. Kini Intel sudah mulai memasarkan prosesor dengan proses fabrikasi 32 nm tersebut.<br /><br />Core i5 661<br /><br />Walaupun masih mengenakan nama Core i5, Core i5 661 (kode nama Clarkdale) sebenarnya memiliki perbedaan yang tidak terlalu banyak dengan Core i5 terdahulu yang menggunakan nama sandi (code name) Lynnfield. Perbedaan yang paling terlihat adalah Core i5 661 merupakan sebuah prosesor dual-core sedangkan Core i5 750 merupakan prosesor yang memiliki empat inti (quad-core sebagaimana prosesor lainnya yang tergabung dalam jajaran prosesor bernamasandi Clarkdale). Selain itu, inilah prosesor pertama yang berhasil mengintegrasikan pengolah grafis ke dalam “rumah” prosesornya. Selebihnya adalah sama karena baik Lynnfield maupun Clarkdale masih dibangun di atas arsitektur Nehalem.<br /><br />Seperti yang terlihat pada tampilan fisik prosesor baru ini, di balik IHS-nya terdapat dua buah inti, yang satu adalah inti prosesor, sementara satunya lagi adalah inti dari pengolah grafisnya.<br /><br /><br />Keistimewaan<br /><br />Ya, inilah keistimewaan prosesor 32 nm terbaru dari Intel, lengkapnya simak tabel berikut ini:<br /><br />Model<br /> <br /><br />Kecepatan<br /> <br /><br />Cores/ Threads<br /> <br /><br />Turbo Boost<br /> <br /><br />L3 Cache<br /> <br /><br />Dukungan Memori (DDR3)<br /> <br /><br />Kecepatan Pengolah Grafis Terintegrasi<br /> <br /><br />TDP<br /><br />Core i5-670<br /> <br /><br />3,46 GHz<br /> <br /><br />2/4<br /> <br /><br />3,73 GHz<br /> <br /><br />4 MB<br /> <br /><br />1333 MHz<br /> <br /><br />733 MHz<br /> <br /><br />73 W<br /><br />Core i5-661<br /> <br /><br />3,33 GHz<br /> <br /><br />2/4<br /> <br /><br />3,60 GHz<br /> <br /><br />4 MB<br /> <br /><br />1333 MHz<br /> <br /><br />900 MHz<br /> <br /><br />87 W<br /><br />Core i5-660<br /> <br /><br />3,33 GHz<br /> <br /><br />2/4<br /> <br /><br />3,60 GHz<br /> <br /><br />4 MB<br /> <br /><br />1333 MHz<br /> <br /><br />733 MHz<br /> <br /><br />73 W<br /><br />Core i5-650<br /> <br /><br />3,20 GHz<br /> <br /><br />2/4<br /> <br /><br />3.46 GHz<br /> <br /><br />4 MB<br /> <br /><br />1333 MHz<br /> <br /><br />733 MHz<br /> <br /><br />73 W<br /><br />Core i3-540<br /> <br /><br />3,06 GHz<br /> <br /><br />2/4<br /> <br /><br />-<br /> <br /><br />4 MB<br /> <br /><br />1333 MHz<br /> <br /><br />733 MHz<br /> <br /><br />73 W<br /><br />Core i3-530<br /> <br /><br />2,93 GHz<br /> <br /><br />2/4<br /> <br /><br />-<br /> <br /><br />4 MB<br /> <br /><br />1333 MHz<br /> <br /><br />733 MHz<br /> <br /><br />73 W<br /><br />Pentium G6950<br /> <br /><br />2,80 GHz<br /> <br /><br />2/2<br /> <br /><br />-<br /> <br /><br />3 MB<br /> <br /><br />1066 MHz<br /> <br /><br />533 MHz<br /> <br /><br />73 W<br /><br />Dengan diletakkannya pengolah grafis di dalam prosesor, secara tidak langsung jumlah inti prosesor akan berkurang karena ditempati oleh inti pengolah grafis tersebut. Namun untuk tetap memiliki kinerja yang dapat diandalkan, Intel membekali jajaran Clarkdale ini dengan kemampuan Hyper-Threading dan Turbo Boost (kecuali untuk Clarkdale “junior” seperti Core i3/tanpa Turbo Boost dan Pentium G6950 yang juga memiliki L3 Cache paling kecil).<br /><br />Core i5 661 yang kami uji di sini memiliki keistimewaan tersendiri. Jika Anda perhatikan tabel, Core i5 661 memiliki kecepatan pengolah grafis tercepat dibandingkan saudaranya. Hal tersebut juga berdampak pada TDP-nya yang juga lebih tinggi di antara prosesor Clarkdale lainnya.<br /><br />Pengolah grafisnya sendiri adalah sebuah Intel GMA dengan dukungan DX10 yang secara spesifikasi mirip dengan GMA X4500 yang terintegrasi di chipset Intel G41.<br /><br />Perbandingan Kinerja Core i5 661 dengan Core i5 750 serta Grafis Core i5 661 dengan Intel G41<br />Pada pengujian, InfoKomputer menggunakan sistem dengan spesifikasi berikut:<br /><br />Prosesor<br /> <br /><br />Core i5 i5-750 (2,67 GHz)<br /><br /> <br /> <br /><br />Core i5 i5-661 (3,33 GHz)<br /><br /> <br /> <br /><br />Core 2 Duo E7300 (3,33 GHz)<br /><br />HSF<br /> <br /><br />Intel box standard cooling<br /><br />Motherboard<br /> <br /><br />MSI P55-GD80<br /> <br /><br />Intel DH55TC<br /> <br /><br />ASRock G41M-S<br /><br />Memori<br /> <br /><br />Kingston DDR3-1066 1GB (SPD) x 2<br /> <br /><br />Kingston DDR2-800 1GB (SPD) x 2<br /><br />VGA<br /> <br /><br />Asus Radeon HD 4870 512MB<br /> <br /><br />Intel Integrated Graphics Media Accelerator<br /><br />Harddisk<br /> <br /><br />Seagate 7200.11 320GB SATA<br /><br />Optic drive<br /> <br /><br />LiteOn SOHD-16P9S DVD-ROM 16x<br /><br />PSU<br /> <br /><br />SilverStone OP700<br /> <br /><br />Di sini kami melakukan dua macam uji. Yang pertama adalah pengujian kinerja murni prosessor yakni Core i5 661 vs Core i5 750. Yang kedua adalah kinerja grafis terintegrasi antara Core i5 661 vs Intel G41.<br /><br />Sebagai sistem operasi, kami gunakan Windows Vista Ultimate SP2. Ada pun aplikasi uji kami adalah:<br />- PCMark Vantage Pro 1.0.1.0<br />- Sisoft Sandra 2009 SP4<br />- Expression Encoder 3 3.0.1332.0 (video encoding)<br />- dBpoweramp 13.3 (audio encoding)<br />- Sysmark 2007 Preview 1.05 (image rendering)<br />- Cinebench R10 (3D content creation)<br />- 3DMark Vantage Pro 1.0.1 (performance preset)<br />- Stalker : Clear Sky Benchmark (3D gaming)<br /><br />PCMark Vantage Pro 1.0.1.0<br /><br />Deskripsi: PCMark Vantage sebagian besar menggunakan aplikasi-aplikasi bawaan Windows Vista. Software ini dibagi atas 3 suite: PCMark Suite, Windows Vista Consumer Scenario Suites, dan HDD Suite. Yang digunakan dalam uji ini adalah PCMark Suite yang mewakili sistem secara keseluruhan.<br /><br />Hasil: Meskipun Core i5 661 memiliki kecepatan yang lebih tinggi, sepertinya Core i5 750 masih diuntungkan dengan banyaknya inti prosesor yang dimilikinya.<br /><br />Core i5 750<br /> <br /><br />5069<br /><br />Core i5 661<br /> <br /><br />4619<br /><br /> <br /><br />Sisoft Sandra 2009 SP4<br /><br />Deskripsi: SiSoftware Sandra 2009 merupakan penganalisa sistem berbasis Windows. Proses benchmark kami lakukan untuk uji CPU dari sisi arithmatic dan multimedia. Pada modul Benchmarks juga terdapat pilihan bernama Memory Bandwidth. Bila dijalankan, Memory Bandwidth ini akan mengukur bandwidth memori utama sistem. Pengujian ini dibagi menjadi 2, Integer dan Float. Sebagai catatan, ini merupakan pengujian sintetis (tidak menggunakan aplikasi nyata), sehingga belum tentu hasilnya sejalan dengan aplikasi nyata..<br /><br />Hasil: Sama seperti pada PCMark Vantage, i5 750 masih unggul atas i5 661 pada beberapa pengujian teoritis oleh SiSoft Sandra.<br /><br /> <br /> <br /><br />Core i5 750<br /> <br /><br />Core i5 661<br /><br />Dhrystone iSSE4.2<br /> <br /><br />59,83 GIPS<br /> <br /><br />41,65 GIPS<br /><br />Whetstone iSSE3<br /> <br /><br />34,29 GFLOPS<br /> <br /><br />35,49 GFLOPS<br /><br />Multimedia Int x8 iSSE4.1<br /> <br /><br />95,57 Mpixel/s<br /> <br /><br />73,32 Mpixel/s<br /><br />Multimedia Float x4 iSSE2<br /> <br /><br />59,48 Mpixel/s<br /> <br /><br />56,69 Mpixel/s<br /><br />Multimedia Double x2 iSSE2<br /> <br /><br />30,33 Mpixel/s<br /> <br /><br />31,29 Mpixel/s<br /><br />RAM Int Buffered iSSE2<br /> <br /><br />12,59 GB/s<br /> <br /><br />10,55 GB/s<br /><br />RAM Float Buffered iSSE2<br /> <br /><br />12,55 GB/s<br /> <br /><br />10,54 GB/s<br /><br /> <br /><br />Expression Encoder 3 3.0.1332.0<br /><br />Deskripsi: Dengan bantuan software ini, kami mengkonversi sebuah file video dengan ekstensi avi menjadi ekstensi wmv.<br /><br />Hasil: Pada uji encoding video, Core i5 750 masih diuntungkan dengan empat inti yang dimilikinya. Perbedaan kinerjanya cukup jauh.<br /><br />Core i5 750<br /> <br /><br />419 detik<br /><br />Core i5 661<br /> <br /><br />508 detik<br /><br /> <br /><br />dbPowerAmp 13.3<br /><br />Deskripsi: Mengukur kinerja prosesor dalam melakukan konversi audio<br /><br />Hasil: Untuk pertama kalinya, di sini Core i5 661 unggul atas Core i5 750. Tampaknya, program konversi ini lebih mementingkan kecepatan dibandingkan jumlah inti prosesor.<br /><br />Core i5 750<br /> <br /><br />101 detik<br /><br />Core i5 661<br /> <br /><br />81 detik<br /><br /> <br /><br />Sysmark 2007 Preview 1.05<br /><br />Deskripsi: Software uji yang bertujuan mengukur kinerja sebuah sistem secara keseluruhan. Pengujian dilaksanakan menggunakan aplikasi-aplikasi nyata dan populer beserta model penggunaan yang dinilai mewakili sebagian besar pengguna. Aplikasi yang digunakan antara lain Windows Media Encoder 9, Photoshop CS2, Word 2003, dan 3DS Max 8.0. SYSmark 20 07 Preview dibagi atas 4 skenario penggunaan yakni: E-Learning, Video Creation, Office Productivity, dan 3D Modeling. Masing-masing menunjukkan kinerja sistem pada skenario penggunaan bersangkutan. Sementara hasil Rating SYSmark 2007 Preview menunjukkan kinerja sistem secara keseluruhan.<br /><br />Hasil: terlihat bahwa Core i5 661 unggul atas Core i5 750 pada beberapa tes dan pada akhirnya keluar sebagai prosesor yang lebih cepat pada uji Sysmark 2007 ini. Lagi-lagi, sepertinya kecepatan i5 661 banyak membantu dalam aplikasi yang belum benar-benar mampu memanfaatkan multi-core.<br /><br /> <br /> <br /><br />Core i5 750<br /> <br /><br />Core i5 661<br /><br />E-Learning<br /> <br /><br />179<br /> <br /><br />195<br /><br />VideoCreation<br /> <br /><br />205<br /> <br /><br />187<br /><br />Productivity<br /> <br /><br />118<br /> <br /><br />120<br /><br />3D<br /> <br /><br />184<br /> <br /><br />200<br /><br />Rating<br /> <br /><br />168<br /> <br /><br />172<br /><br /> <br /><br />Cinebench R10<br /><br />Deskripsi: Software ini didasarkan pada Cinema 4D – software animasi yang banyak digunakan pada studio dan rumah produksi dalam pembuatan content 3D. Cinebench R10 menguji kinerja sistem dalam me-render konten 3D. Pengujian yang digunakan dikhususkan pada rendering menggunakan prosesor multi-core .<br /><br />Hasil: Seperti dugaan, jika aplikasi mampu menggunakan kemampuan multi-core secara optimal, i5 750 dengan empat intinya maju di depan meninggalkan i5 661.<br /><br />Core i5 750<br /> <br /><br />10708 CB-CPU<br /><br />Core i5 661<br /> <br /><br />8679 CB-CPU<br /><br /> <br /><br />3DMark Vantage Pro 1.0.1 (performance preset)<br /><br />Deskripsi: Bertujuan untuk mengevaluasi kinerja sebuah sistem DirectX 10 dalam menjalankan game 3D. 3DMark memang tidak menggunakan aplikasi nyata (game 3D sebenarnya). Namun tool ini memiliki sejumlah prinsip yang membantunya memenuhi tujuannya tersebut. Di sini grafis terintegrasi milik Core i5 661 diuji dan dibandingkan dengan solusi grafis terintegrasi yang ada di chipset.<br /><br />Hasil: Nilai yang diperoleh cukup jauh selisihnya, kami menduga hal ini disebabkan pada sistem yang digunakan (prosesor dan memori) berpengaruh pada hasil keseluruhannya.<br /><br />Core i5 661<br /> <br /><br />P473<br /><br />Core 2 Duo E7300+G41<br /> <br /><br />P71<br /><br /> <br /><br />Stalker : Clear Sky Benchmark<br /><br />Deskripsi: Uji kinerja 3D Gaming yang dikeluarkan resmi oleh pengembang game ini. Tool benchmark ini sudah mendukung DX10 secara penuh.<br /><br />Hasil: Di sinilah terlihat perbedaan kinerja yang cukup nyata antara kedua pengolah grafis terintegrasi. Berbekal kecepatan yang lebih tinggi, Intel GMA pada Core i5 661 mengungguli kartu grafis yang terdapat pada G41.<br /><br />Core i5 661<br /> <br /><br />5,77fps<br /><br />Core 2 Duo E7300+G41<br /> <br /><br />2,29fps<br /><br /><br /><br /><br />Kesimpulan<br /><br />Dari hasil uji, prosesor Core i5 661 memiliki kinerja yang cukup kompetitif dibandingkan dengan Core i5 750. Dengan clock speed yang tinggi serta kemampuan Hyper-Threading, dampak dari hilangnya 50% jumlah inti tidak terlalu besar. Kemampuan pengolah grafisnya memang belum bisa diandalkan untuk gaming serius (walaupun kecepatannya cukup tinggi), tetapi lebih dari cukup untuk penggunaan sehari-hari. Solusi pengolah grafis terintegrasi ini juga merupakan nilai tambah yang menarik karena kini dengan jajaran Clarkdale, solusi all-in-one computing dapat terwujud menjadi lebih ringkas. <br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-79856805582474814962010-04-19T18:08:00.000-07:002010-04-19T18:12:09.034-07:00Cara dan Tips Memilih Perguruan Tinggi atau Tempat Kuliah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/S8z_XS094oI/AAAAAAAAAEI/Ap-JNkV1_tc/s1600/balairung-ugm.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/S8z_XS094oI/AAAAAAAAAEI/Ap-JNkV1_tc/s320/balairung-ugm.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462021223749640834" /></a><br /><span class=”fullpost”><br /><br /><br />tempat kuliah di indonesiaBeberapa bulan kedepan pasca UN dan Lulus, para pelajar SMA yang berniat melanjutkan pendidikan ke jenjang univeritas pastinya lagi mencari perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta terbaik di nusantara atau bahkan perguruan tinggi terbaik di luar negeri. Untuk itu KarIn kembali memberikan masukan berupa cara memilih perguruan tinggi atau tips memilih tempat kuliah bagi calon mahasiswa yang membutuhkannya. Semoga bermanfaat, sehingga mendapatkan tempat kuliah yang tepat atau kampus terbaik!<br /><br />Ketika memilih dan memilah tempat kuliah, kampus atau universitas yang akan anda jadikan pilihan, hal-hal yang perlu anda perhatikan selain biaya kuliah diantaranya adalah sebagai berikut :<br /><br /> 1. Jaringan Alumni. Tidak banyak kampus (univeritas) yang memiliki jaringan atau Ikatan Alumni yang kuat walau kampus negeri sekalipun. Faktor jaringan atau koneksi adalah yang Anda butuhkan nantinya selepas kuliah baik itu yang mau bekerja maupun yang mau berwirausaha. Di internet, masuklah misalnya melalui Google.com atau nowGoogle.com lalu lacak (search) dengan kata kunci “Ikatan Alumni Universitas …..” atau dengan cara Anda bertanya langsung ke lokasi.<br /> 2. Fasilitas, menjadi hak Anda sebagai calon mahasiswa untuk mengecek biaya yang Anda keluarkan nantinya dengan fasilitas yang Anda akan dapatkan. Semahal apapun biaya kuliah yang Anda keluarkan jika fasilitas kuliahnya sepadan tentunya Anda tidak akan rugi. Tapi, jika biaya tidak sesuai dengan fasilitas hal ini juga yang Anda harus perhatikan. Caranya sejak sekarang Anda bisa mengecek misalnya benar tidaknya fasilitas A, B, C dll yang ada di brosur atau iklan memang ada di kampus tersebut atau malah hanya rekayasa. Intinya anda harus mengenal sejak awal calon tempat kuliah anda sedini mungkin.<br /> 3. Iklim pergaulan di kampus – Iklim kampus disini maksudnya pergaulan atau kondisi sosial dalam kampus, misalnya bagaimana pergerakan organisasi kemahasiswaannya (Anda bisa liat misalnya kampus mana yang mahasiswanya sering demo, yang sering tawuran, yang sering mendapatkan prestasi dan lain-lain). Hal ini penting untuk Anda pertimbangkan, karena situasi lingkungan di kampus akan menentukan bahkan lebih besar persentasenya dibandikan kuliah di kelas dalam mendidik dan mempengaruhi Anda di kemudian hari.<br /><br /><br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-40145767699769747282010-03-11T18:18:00.000-08:002010-03-11T19:35:56.747-08:00.:: SUNGAI BAWAH LAUT::.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/S5m2klgN_KI/AAAAAAAAAEA/rBAQNqazG6c/s1600-h/angelita_01.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 213px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/S5m2klgN_KI/AAAAAAAAAEA/rBAQNqazG6c/s320/angelita_01.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5447585963940117666" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/S5mk3oUzJPI/AAAAAAAAAD4/v6w9K6Lkrlg/s1600-h/angelita_02.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 213px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/S5mk3oUzJPI/AAAAAAAAAD4/v6w9K6Lkrlg/s320/angelita_02.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5447566499905742066" /></a><br /><span class=”fullpost”><br /><br /> Originally Posted by Wikipedia<br />Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain.Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sundai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertantu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).<br /><br />tapi bagaimana dengan yang ini ??<br /><br />jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Meksiko. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan. Namun tentu saja, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, namun nampak seperti sungai... Wow.<br /><br /><br />berikut penelasan tentang gas Hidrogen Sulfida H2S :<br /><br />Hidrogen sulfida, H2S, adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik), seperti di rawa, dan saluran pembuangan kotoran. Gas ini juga muncul pada gas yang timbul dari aktivitas gunung berapi dan gas alam.<br /><br />Hidrogen sulfida juga dikenal dengan nama sulfana, sulfur hidrida, gas asam (sour gas), sulfurated hydrogen, asam hidrosulfurik, dan gas limbah (sewer gas). IUPAC menerima penamaan "hidrogen sulfida" dan "sulfana"; kata terakhir digunakan lebih eksklusif ketika menamakan campuran yang lebih kompleks.<br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-29700429015336038782009-12-11T04:49:00.000-08:002009-12-11T04:50:22.366-08:00:: Momentum Kepahlawanan ::Seseorang tidak menjadi pahlawan karena ia melakukan pekerjaan-pekerjaan kepahlawanan sepanjang hidupnya. Kepahlawanan seseorang biasanya mempunyai momentumnya. Ada potongan waktu tertentu dalam hidup seseorang dimana anasir kepahlawanan menyatu padu. Saat itulah ia tersejarahkan. <br /><br />Tapi kita tidak mengetahui kapan datangnya momentum itu. Yaitu, kematangan pribadi dan peluang sejarah. Simaklah firman Allah SWT : "Maka ketika ia sampai pada kematangannya, Kami beri kekuasaan dan ilmu pengetahuan." <br />(QS. Al-Qoshosh: 14) <br /><br />Usaha manusiawi yang dapat kita lakukan adalah mempercepat saat-saat kematangan pribadi kita. Ini jenis kerja kapitalisasi asset kesejarahan personal kita. Yang kita lakukan disini adalah mengumpulkan sebanyak mungkin potensi dalam diri kita, mengolahnya dan kemudian mengkristalisasikannya. Dengan cara begini kita memperluas "ruang keserbamungkinan" dan sedikitnya membantu kita menciptakan peluang sejarah. Atau, setidak-tidaknya mengantar kita untuk berdiri di pintu gerbang sejarah. <br /><br /><span class=”fullpost”><br />Para pahlawan mukmin sejati tidak pernah mempersoalkan secara berlebihan masalah peluang sejarah. Kematangan pribadi seperti modal dalam investasi. Seperti apapun baiknya peluang Anda, itu tidak berguna jika pada dasarnya Anda memang tidak punya modal. Peluang sejarah hanyalah ledakan keharmonisan dari kematangan yang terabadikan. Seperti keharmonisan antara pedang dan keberanian dalam medan perang, antara kecerdasan dan pendidikan formal dalam dunia ilmu pengetahuan. Tapi jika Anda harus memilih salah satunya, maka pilihlah keberanian tanpa pedang, atau kecerdasan tanpa pendidikan formal dalam ilmu. Selebihnya, biarlah itu menjadi wilayah takdir dimana Anda mengharapkan datangnya sentuhan keberuntungan. <br /><br />Kesadaran semacam ini mempunyai dampak karakter yang sangat mendasar. Para Pahlawan mukmin sejati bukanlah pemimpi di siang bolong, atau orang-orang yang berdo'a dalam kekosongan dan ketidakberdayaan. Mereka adalah para petani yang berdo'a di tengah sawah, para pedagang yang berdo'a ditengah pasar, para petarung yang berdo'a di tengah kecamuk perang. Mereka mempunyai mimpi besar, tapi pikiran mereka tercurahkan sepenuhnya pada kerja. Sekali-kali mereka menatap langit untuk menyegarkan ingatan pada misi mereka. Tapi setelah itu mereka menyeka keringat dan kemudian bekerja kembali. <br /><br />Wilayah kerja adalah lingkaran realitas, sedangkan wilayah peluang adalahj ruang keserbamungkinan. Semakin luas pijakan kaki kita dalam lingkaran kenyataan, semakin besar kemampuan kita mengubah kemungkinan menjadi kepastian, mengubah peluang menjadi pekerjaan, mengubah mimpi menjadi kenyataan. <br /><br />Berjalanlah dengan mantap menuju rumah sejarah. Kalau engkau sudah sampai di depan pintu gerbangnya, ketuklah pintunya dan bacakan pada penjaganya puisi Chairil Anwar: <br /><br />Aku <br />Kalau sampai waktuku <br />Kumau tak seorang kan merayu <br />Tidak juga kau.<br /><br /><br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-29109079181218920932009-12-11T04:45:00.000-08:002009-12-11T04:47:20.674-08:00.:: Sang Guru ::.[ usahamulia.net ] Tergagap aku. Itu kali pertama aku berdiri didepan makammu. Semua doanya kuhafal. Tetap saja aku tergagap. Hanya butir-butir waktu seribu lima ratus tahun yang terangkai-rangkai dalam untaian tali di pelataran kalbu. Sebab serumulah yang membawaku kesini. <br /><br />Berdirilah, saudaraku! Beri hormat pada lelaki ini. Berdirilah! Ucapkan selawat untuknya. Dialah tuan seluruh anak cucu Adam. Dialah pemimpin semua nabi dan rasul. Dialah yang hadir di penghujung sejarah Parsi dan Romawi, waktu kedua imperium itu mendekati jurang. Dialah yang menyelamatkan umat manusia dari kehancuran. <br /><span class=”fullpost”><br />Oleh : Ust. Anis Matta <br /><br />[ usahamulia.net ] Tergagap aku. Itu kali pertama aku berdiri didepan makammu. Semua doanya kuhafal. Tetap saja aku tergagap. Hanya butir-butir waktu seribu lima ratus tahun yang terangkai-rangkai dalam untaian tali di pelataran kalbu. Sebab serumulah yang membawaku kesini. <br /><br />Berdirilah, saudaraku! Beri hormat pada lelaki ini. Berdirilah! Ucapkan selawat untuknya. Dialah tuan seluruh anak cucu Adam. Dialah pemimpin semua nabi dan rasul. Dialah yang hadir di penghujung sejarah Parsi dan Romawi, waktu kedua imperium itu mendekati jurang. Dialah yang menyelamatkan umat manusia dari kehancuran. <br /><br />Dialah sang guru. Coba cari semua sisi kepahlawanan pada semua pahlawan yang pernah mengisi ruang sejarah. Kumpulkan semuanya. Nanti kau temukan semua itu dalam diri sang guru yang terbaring tenang di hadapanku ini : kebaikan yang berserakan pada seluruh pahlawan menyatu ajek dalam dirinya sendiri. <br /><br />Sendiri pada mulanya ia menyeru. Lalu ada lebih seratur ribu sahabat yang ia tinggalkan saat wafat. Sendiri pada mulanya ia melawan. Lantas ada enam puluh delapan pertempuran yang ia komandani. Tak punya apa-apa ia saat lahir. Lalu ada kekuasaan yang meliputi seluruh jazirah Arab yang ia wariskan saat wafat. <br /><br />Tapi apa yang lebih agung dari itu adalah seruannya : sampai juga akhirnya cahaya itu kepada kita. Sekarang ada lebih dari satu koma tiga milyar manusia muslim yang menyebur namanya setiap saat. Seperti kakeknya, Ibrahim, yang pernah berdoa : hadirkanlah segenap jiwa mukmun ke rumah-Mu ini ya Allah! Seperti itu juga ia berseru : jumlahmu yang banyak itulah kebanggaanku di hari kiamat. <br /><br />Cintalah itu sebabnya. Ia mencintai semua manusia. Ia mau melakukan apapun untuk menghadirkan damai, selamat, dan bahagia bagi manusia. Cintalah yang membuatnya mampu menampung segala keluh dalam hatinya. Di hatinya yang lapang kau boleh menumpahkan semua keluh dan harapanmu. Makin lama kau di sisinya, makin dalam cintamu padanya. Waktulah yang membuka tabir keagungannya satu-satu padamu. <br /><br />Mungkin bukan itu benar yang membuatnya jadi teramat agung. Ada yang lebih agung dari sekadar itu. Dia bukan hanya hebat. Bukan hanya pahlawan. Dia juga melahirkan banyak pahlawan. Dia tidak hanya menjadi sesuatu. Dia juga menjadikan orang lain di sekitarnya sesuatu. Orang lain hanya jadi pahlawan. Orang-orang di sekelilingnya hanya mencatat kepahlawanannya. Mereka tidak jadi apa-apa. <br /><br />Bangkit di tengah orang-orang buta huruf, berserakan, nomaden, tidaklah mudah meyakinkan mereka menerima cahaya yang ia bawa. Menyatukan mereka apalagi. Menjadikan mereka pemimpin apa lagi. Tapi begitulah kejadiannya : ia merakit kembali kepribadian mereka. Menyatukan mereka. Lalu jadilah para penggembala kambing itu pemimpin-pemimpin dunia. Pada mulanya adalah embun. Laut kemudian akhirnya. Dari embun ke laut : terbentang riwayat kepahlawanan yang agung. Takkan terulang, takkan terulang....<br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-21506220274925154742009-11-30T01:58:00.000-08:002009-11-30T02:04:12.205-08:00::Mukmin yang Tangguh dalam Barisan Dakwah::<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/SxOYjKtSFQI/AAAAAAAAADo/xYBQ7jbsCIQ/s1600/441759qj7qs7qgjt-1.gif"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/SxOYjKtSFQI/AAAAAAAAADo/xYBQ7jbsCIQ/s320/441759qj7qs7qgjt-1.gif" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5409835307339224322" /></a><br /><br />Hudzaifah.org - Sesungguhnya, kami berada di tengah masyarakat yang tidak sadar bahwa musuh-musuh mereka yang cerdas itu telah berhasil menjauhkan mereka dari Al Qur?an dan ajaran yang terkandung di dalamnya. Maka, kami serukan bahwa agama ini adalah akidah, ibadah, tanah air, pemerintahan, Al Qur?an dan pedang (kekuatan).<br /><br /><br />Allah tujuan kami<br />Rasulullah teladan kami<br />Al Qur?an pedoman hidup kami<br />Jihad jalan juang kami<br />Mati di jalan Allah cita-cita kami tertinggi<br /><br /><span class=”fullpost”><br />Hudzaifah.org - Ketika kami memperkenalkan dakwah ini kepada umat manusia sebagai risalah Islam yang suci, kami selalu yakin bahwa ini adalah jalan dakwah generasi pertama. Di atas jalan ini, kita akan mendapatkan berbagai macam rintangan, cobaan, dan penderitaan sebagaimana yang didapatkan oleh para mujahidin, sahabat-sahabat Rasulullah saw.<br /><br />Namun demikian, kami tak akan merasa lemah ketika muncul di tengah masyarakat dengan tampilan seperti ini, di mana hakikat dan amal-amal Islam tidak menemukan kehidupan di dalam hati mereka. Tak ada yang tersisa di dalam hati mereka selain perasaan lemah dan tidak berdaya serta pengaruh keberagamaan yang tidak membuat mereka puas.<br /><br />Kami juga tak akan merasa lemah ketika kami datang di tengah masyarakat untuk menggusung dakwah ini. Kami juga tidak datang menemui mereka hanya untuk memperkenalkan diri agar kami memperoleh jabatan, popularitas, dan status sosial yang terpandang di tengah masyarakat. Karena sesungguhnya, sejak dahulu hingga sekarang, kami masih tetap menyandang predikat ?pekerja dakwah?, dan kami tidak melakukan pekerjaan ini untuk mendapatkan ?bantuan? pemerintah. Kami akan tetap melakukan dakwah ini, walaupun orang-orang yang tidak berbuat itu berkata, ?Ini adalah pangkal kesuksesan setiap pekerjaan di negeri ini.?<br /><br />Kami juga tidak membawa dakwah ini ke tengah mereka untuk meraih popularitas dan berbagai gelar yang disematkan di pundak kami untuk dipertontonkan pada setiap acara dan pesta-pesta besar, sehingga setiap orang dapat menyaksikan wajah kami terpampang di media massa. Sebab, semua itu adalah bagian dari kelompok manusia yang hatinya mati, walaupun mereka menyandang nama besar di dunia ini.<br /><br />Kami tidak menggusung dakwah ini ke tengah masyarakat agar kami dapat memenangkan pertarungan atas lawan-lawan kami, sehingga kami dapat melampaui mereka merebut nikmatnya kehidupan dunia.<br /><br />Kami tidak pernah membayangkan hal-hal tersebut akan terjadi atau kami melakukan hal-hal seperti itu. Akan tetapi, kami mempersembahkan dakwah ini dengan kerelaan membawa beban beratnya, lalu menggaungkannya di tengah-tengah masyarakat karena adanya keyakinan kuat dalam diri kami terhadap persoalan-pesoalan berikut.<br /><br />Pertama, sesungguhnya, kami berada di tengah masyarakat yang tidak sadar bahwa musuh-musuh mereka yang cerdas itu telah berhasil menjauhkan mereka dari Al Qur?an dan ajaran yang terkandung di dalamnya. Musuh-musuh itu pun berhasil mempengaruhi jiwa, semangat dan gaya hidup mereka dengan tampilan yang jauh dari nilai-nilai Islam, sehingga mereka menjadi asing terhadap agamanya sendiri. Oleh karena itu, kami menyerukan Islam kepada mereka. Kami serukan bahwa agama ini adalah akidah, ibadah, tanah air, pemerintahan, Al Qur?an dan pedang (kekuatan).<br /><br />Kedua, adanya sekelompok manusia yang mengatakan bahwa mereka adalah orang besar dan terkemuka. Mereka itu adalah para penguasa negeri yang menjadikan hukum sebagai negara di tengah-tengah mereka. Kelompok manusia seperti ini akan menjadi musuh bebuyutan bagi dakwah, karena dakwah ini akan berdiri tegak melawan hawa nafsunya, sebagai benteng yang kokoh di hadapan ketamakannya pada dunia, sekaligus akan membuka kedok mereka sebagai politisi busuk di mata rakyat. Sementara itu, mereka akan mengerahkan segala kemampuannya untuk menaklukkan dakwah ini, dan melemparkan berbagai tuduhan keji terhadapnya. Begitulah seterusnya. Dakwah yang menggusung kebaikan dan kebenaran ini akan selalu berhadapan dengan seruan yang mengandung kebatilan dan penyimpangan.<br /><br />Oleh karena itu pula, kami akan mengerahkan segala daya dan kemampuan kami. Kami rela mengorbankan apa saja dan mengharamkan diri kami membantu pemerintahan dengan model seperti itu atau berlemah lembut kepada penguasa yang busuk. Semua itu menyebabkan kami selalu diawasi karena aktivitas kami yang mengancam kedudukan mereka. Gerak-gerik kami pun semakin dibatasi. Kehidupan keluarga kami diputus. Kemudian, kami meninggalkan keluarga menuju penjara atau diasingkan di pulau tak bertuan, dan akhirnya kami temukan kematian di atas jalan Allah. Semua gambaran seperti ini, sesungguhnya, teramat sedikit sebagai risiko perjuangan. Dan, dakwah hanya akan menemui kegagalan tanpa pengorbanan jiwa, darah dan air mata.<br /><br />Kami memahami dengan sangat baik hakikat ini sejak langkah kaki kami yang pertama. Meskipun demikian, kami tidak gegabah untuk mengerahkan tenaga dan kemampuan kami pada sesuatu yang tidak kami butuhkan atau mengorbankan tenaga dan diri kami tanpa keuntungan. Atau, melangkahkan kaki kami tanpa tujuan terencana, sehingga kami terluka tanpa ada kebaikan yang kami peroleh. Kami berjalan di atas jalan ini untuk meraih hasil dan kebaikan sebelum yang lainnya merebut apa yang kami cita-citakan.<br /><br />Apabila dakwah ini menuntut haknya kepada kami dalam bentuk kesiapan mengorbankan segala yang kami miliki, murah atau mahal, berisiko atau tidak ?demi kemenangan dakwah ini?kami akan senantiasa siap melakukannya, walaupun itu harus ditebus dengan nyawa. Sebagaimana yang dikatakan seorang Mujahid, ?Kembali kepada Allah tanpa bekal sedikit pun.?<br /><br />Di atas prinsip ini, kami berjalan bersama dakwah Ikhwan. Dan sesungguhnya, kalian, wahai Ikhwan, akan semakin mendekat kepada hari-hari yang sarat dengan ujian, yang tidak berasal dari hasil karya tangan kalian, tetapi terkait dengan situasi dakwah kalian, kebodohan orang-orang yang menjadi lawan dan musuh kalian. Namun, kalian akan senantiasa ikhlas di jalan ini.<br /><br />Wahai Ikhwan, kita ingin melekatkan dalam diri kita ciri keistimewaan tersendiri, sehingga takkan ada manusia yang mengikuti langkah kaki kita, kecuali ia seorang mukmin dan mujahid yang siap mengorbankan segala yang ia miliki di atas jalan dakwah Muhammad saw., seruan Allah, dan Al Qur?an. Barangsiapa yang bersedia memikul beban tersebut, ia boleh ikut dan maju terus bersama kami. Tapi, bila ia seorang penakut dan pengecut, sesungguhnya, ia hanya menginginkan gelar atau kekuasaan. Oleh karena itu, hendaknya ia segera menyingkir dari barisan ini. Bila tidak, ia sendiri yang akan membayar harga yang ia berikan, dan tak ada kebaikan apa pun untuknya di dunia dan akhirat.[]<br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-76015301955042851182009-11-25T20:26:00.000-08:002009-11-25T21:27:36.843-08:00::Ketika Amanah Dimaknai Sebagai Karir Da'wah ::<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/Sw4RwGc8e1I/AAAAAAAAADg/HSIAf0x8ur4/s1600/jepang.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 125px; height: 99px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/Sw4RwGc8e1I/AAAAAAAAADg/HSIAf0x8ur4/s320/jepang.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408279720581954386" /></a><br /><br />Di suatu hari yang cerah, beberapa akhwat duduk melingkar dan mereka membicarakan banyak hal, salah satunya adalah tentang da’wah kampus. Seorang akhwat berkata, “Eh, si fulan karir da’wahnya sedang naik nih.” Ternyata berita seorang ikhwan yang baru diamanahi sebagai ketua rohis fakultas di sebuah universitas, terdengar juga di telinga akhwat-akhwat ini. Kemudian mereka membicarakan pula teman-teman lain yang karir da’wahnya sedang menanjak. Hm...Karir Da'wah?<br /><br />Di tempat lainnya, seorang aktifis sedikit mengeluh, “Masa gua lagi… gua lagi..yang ngerjain beginian, lah kapan gua naik pangkatnya...” Ia enggan mengerjakan tugas yang baginya tidak layak dikerjakan oleh ia yang sudah seharusnya menjabat posisi tertentu. <br /><br />Seorang aktifis murung, wajahnya meredup kala mengetahui bahwa dirinya tidak tercantum sebagai calon ketua keputrian rohis, padahal ia sangat yakin dirinya akan masuk nominasi. Ia mengeluh kian kemari, dan tidak habis pikir mengapa dirinya tidak masuk, apatah lagi nominasi lainnya jelas-jelas belum berhijab. Dan ia sibuk mencari pembenaran. Kecewa, ia merasa dirinya lebih pantas dari yang lain. <br /><span class=”fullpost”><br />Karir Da’wah dan Kesiapan Pemahaman<br />Di dalam Buku “Manajemen Sumber Daya Manusia 2” oleh Garry Dessler, Career atau Karir diartikan sebagai seluruh jabatan yang didapatkan seseorang selama hidupnya. Dan Career Path atau Jenjang Karir adalah serangkaian pola dari pekerjaan-pekerjaan yang membentuk karir seseorang. Karir membutuhkan perencanaan, yang mana seharusnya sebuah organisasi memberi peluang kemajuan karir kepada anggotanya.<br /><br />Sedang makna Da’wah adalah menyeru manusia kepada Al Haq, menyeru manusia kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Di dalam da’wah, ada nilai-nilai yang harus diemban, yaitu keikhlasan, keteladanan, lemah lembut dalam menyuruh dan melarang, mengerti apa yang harus dilakukan dan adil terhadap apa yang harus dilarang. Da’wah dilakukan hanya karena Allah dan sang pengemban da’wah tidak meminta imbalan kepada siapapun kecuali imbalan dari Allah SWT. Tanpa orientasi “Allahu Ghayatuna” ini, maka rusaklah da’wah yang diserukan, sia-sia sajalah apa yang sang da’i usahakan. <br /><br />Di dalam organisasi da’wah, memang ada konsep fase-fase Da’wah Fardiyah untuk membentuk seorang kader. Fase yang pertama adalah tsiqoh, fase kedua menyatu dengan da’wah, dan ketiga adalah bergerak bersama da’wah. Namun yang sering terjadi adalah lompatan fase akibat mengejar target jumlah kader, yaitu dari fase pertama melompat ke fase ketiga. Di mana saat fase ketiga ini, seseorang diajak bergerak bersama dalam da’wah, dalam kepanitiaan atau kepengurusan misalnya. Akhirnya timbullah gerak tanpa ruh, gerak tanpa diiringi pemahaman mendalam tentang esensi da’wah. Hingga muncullah kader-kader yang menganggap amanah kepemimpinan sebagai wujud keistimewaan, amanah sebagai wujud karir.<br /><br />Ketika seseorang bergabung dalam organisasi da’wah maka seharusnya orientasinya bukanlah duniawi, tetapi ukhrawi. Ada cita-cita bersama dalam jamaah. Sebuah organisasi memang menjadi tempat untuk menggali potensi diri. Di dalam organisasi, kita dapat berlatih dinamika kelompok. Di dalam organisasi, kita sparring dengan dunia kampus. Namun organisasi da’wah berbeda dengan organisasi lain karena organisasi da’wah menggelar acara dengan tujuan berda’wah, karena Allah. Dan ketika seseorang yang belum memiliki pemahaman yang benar tentang da’wah diserahi amanah sebagai pemimpin misalnya, yang terjadi adalah terselenggaranya acara tanpa diiringi ruh da’wah, yang terjadi adalah kader-kader yang berorientasi hasil dan bukan proses. “Ane merasa menjadi sapi perah di organisasi ini…” Demikian keluhan seorang ikhwan yang notabene seorang kader senior. <br /><br />Hakekat Amanah<br />Berikut ini adalah hal-hal yang harus dipahami ketika seseorang memiliki amanah:<br /><br />1. Amanah = Tanggung Jawab.<br />Di dalam Islam, sebuah amanah kelak harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Ketika Allah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, tak ada yang mau menerimanya kecuali manusia. Dan adalah manusia itu sangat zalim dan bodoh. “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS.34:71)<br /><br />2. Jangan Merasa Berbeda<br />Seorang senior akhwat menegur juniornya yang tengah sibuk membuat mading masjid. Ia berkata, “Dek, tidak seharusnya kamu mengerjakan ini, teman-teman yang lain kan bisa melakukannya.” Sang senior beranggapan bahwa hal remeh temeh tidak seharusnya dilakukan oleh sang junior yang menjabat sebagai ketua keputrian rohis. Sang junior menatap seniornya, terdiam sebentar dan kembali melanjutkan pekerjaannya. Ia sangat tidak setuju dengan pendapat seniornya karena ia teringat Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam saat memerintahkan untuk menyembelih seekor domba. Seseorang berkata, "Akulah yang akan menyembelihnya", yang lain berkata "Akulah yang akan mengulitinya", Lalu Beliau bersabda, "Akulah yang akan mengumpulkan kayu bakarnya." Mereka berkata, "Kami akan mencukupkan bagi engkau." Beliau bersabda, "Aku sudah tahu kalian akan mencukupkan bagiku. Tapi aku tidak suka berbeda dari kalian. Sesungguhnya Allah tidak menyukai hamba-Nya yang berbeda di tengah-tengah rekannya.” <br /><br />3. Besarnya Amanah Bukanlah Indikasi ‘Lebih Baik’<br />Orang-orang terdahulu sangat memahami hakikat amanah sehingga mereka tidak memandangnya sebagai kelebihan, justru sebagai sebuah beban. Sebagaimana pidato Umar bin Abdul Aziz saat naik ke podium negara untuk pertama kalinya, ”Ketahuilah bahwa aku bukanlah orang yang terbaik di antara kamu. Akan tetapi,aku hanyalah seorang laki-laki seperti kamu semua. Namun Allah telah menjadikan aku sebagai orang yang paling berat bebannya di antara kamu. “<br /><br />4. Membumi Bersama Anggota <br />Pemimpin dalam Islam, bukan sekedar memerintah tetapi juga terjun langsung bersama anggotanya. Ini bukan berarti sang pemimpin tidak memiliki kafaah pendelegasian tugas, namun karena selayaknya seorang pemimpin memberikan teladan dan melayani. Hal ini sebagaimana Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam tunjukkan keteladanan itu ketika Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam membangun masjid Nabawi di Madinah bersama para sahabatnya. Beliau tidak hanya menyuruh dan mengatur atau tunjuk sana tunjuk sini, tapi beliau turun langsung mengerjakan hal-hal yang bersifat teknis sekalipun. Beliau membawa batu bata dari tempatnya ke lokasi pembangunan.<br /><br />3. Berendah Hatilah <br />Sesungguhnya kita harus senantiasa berendah hati dan berlemah lembut terhadap orang-orang yang beriman. Memiliki jabatan bukan berarti angkuh di atas singgasana dan hanya memberi instruksi. Lihatlah Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah yang datang ke sebuah pasar untuk mengetahui langsung keadaan pasar, maka ia datang sendirian dengan penampilan biasa, bahkan sangat sederhana sehingga ada yang menduga kalau ia seorang kuli panggul lalu orang itupun menyuruhnya untuk membawakan barang yang tak mampu dibawanya. Umar membawakan barang orang itu dengan maksud menolongnya, bukan untuk mendapatkan upah. Namun ditengah jalan, ada orang memanggilnya dengan panggilan ‘Amirul Mu’minin’ sehingga pemilik barang yang tidak begitu memperhatikannya menjadi memperhatikan siapa orang yang telah disuruhnya membawa barangnya. Setelah ia tahu bahwa yang disuruhnya adalah seorang khalifah, iapun meminta maaf, namun Umar merasa hal itu bukanlah suatu kesalahan.<br /><br />4. Jangan Karena Ambisi <br />Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam berkata kepada Abdurrahman bin Samurah, “Janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena ambisimu maka kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu akan ditolong mengatasinya.”(HR.Bukhari dan Muslim)<br /><br />Namun bukan berarti pula kita tidak boleh menerima amanah. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang diserahi kekuasaan urusan manusia lalu menghindar (mengelak) melayani kaum lemah dan orang-orang yang membutuhkannya, maka Allah tidak akan mengindahkannya pada hari kiamat.”(HR. Ahmad). <br /><br />Atau seperti ucapan Nabi Yusuf di Surat Yusuf ayat 55, ”Berkata Yusuf, Jadikankah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.” (QS.12:55)<br /><br />Khatimah<br />Organisasi da’wah tentu memiliki struktur dan itu hanya untuk memudahkan kinerja, maka hendaknya kita tidak memandang istimewa seseorang dari jabatannya, tetapi dari ketaqwaannya. <br /><br />Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak memandang postur tubuhmu dan tidak pula pada kedudukanmu maupun harta kekayaanmu, tetapi Allah memandang pada hatimu. Barangsiapa memiliki hati yang shaleh maka Allah menyukainya. Bani Adam yang paling dicintai Allah ialah yang paling bertaqwa.” (HR. Muslim). <br /><br />Setelah memahami apa dan bagaimana amanah, maka tidak selayaknya seorang kader memandang mulia orang yang besar amanahnya dan memandang rendah dirinya hanya karena amanahnya tidak besar. Tidak selayaknya pula seorang aktifis merangkai jenjang karir berupa karir da’wah dan menghitung-hitung untung rugi, karena sesungguhnya Allah tidak menilai besar kecilnya amanah, Allah tidak menilai tinggi rendahnya jabatan, tetapi Allah menilai kesungguhan dan keikhlasan kita. Biarlah Allah saja yang membalas da’wah kita ini, dan katakanlah sebagaimana para nabi telah berkata, “Sesungguhnya aku tidak meminta upah kepadamu atas seruanku ini, upahku hanyalah dari Allah, Tuhan Semesta Alam.” Wallahu’alam. (AW)<br /><br /><br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-38489849219047489652009-11-23T23:47:00.000-08:002009-11-24T00:28:16.764-08:00:: Bekal Istri Aktifis Dakwah::<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/SwuRYUu_vZI/AAAAAAAAACY/VzEQ1PiUe1s/s1600/ukhuwah-2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 145px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/SwuRYUu_vZI/AAAAAAAAACY/VzEQ1PiUe1s/s320/ukhuwah-2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5407575624657124754" /></a><br />Seorang aktivis dakwah membutuhkan istri yang ‘tidak biasa’. Kenapa? Karena mereka tidak hanya memerlukan istri yang pandai merawat tubuh, pandai memasak, pandai mengurus rumah, pandai mengelola keuangan, trampil dalam hal-hal seputar urusan kerumah-tanggaan dan piawai di tempat tidur. Maaf, tanpa bermaksud mengecilkan, berbagai kepandaian dan ketrampilan itu adalah bekalan ‘standar’ yang memang harus dimiliki oleh seorang istri, tanpa memandang apakah suaminya seorang aktivis atau bukan. Atau dengan kalimat lain, seorang perempuan dikatakan siap untuk menikah dan menjadi seorang istri jika dia memiliki berbagai bekalan yang standar itu. Lalu bagaimana jika sudah jadi istri, tapi tidak punya bekalan itu? Ya, jangan hanya diam, belajar dong. Istilah populernya learning by doing.<br /><br />Kembali kepada pokok bahasan kita. Menjadi istri aktivis berarti bersedia untuk mempelajari dan memiliki bekalan ‘di atas standar’. Seperti apa? Berikut ini adalah bekalan yang diperlukan oleh istri aktivis atau yang ingin menikah dengan aktivis dakwah:<br /><br /><span class=”fullpost”><br /><br />1. Bekalan Yang Bersifat Pemahaman (fikrah).<br /><br />Hal penting yang harus dipahami oleh istri seorang aktivis dakwah, bahwa suaminya tak sama dengan ‘model’ suami pada umumnya. Seorang aktivis dakwah adalah orang yang mempersembahkan waktunya, gerak amalnya, getar hatinya, dan seluruh hidupnya demi tegaknya dakwah Islam dalam rangka meraih ridha Allah. Mendampingi seorang aktivis adalah mendampingi seorang prajurit Allah. Tak ada yang dicintai seorang aktivis dakwah melebihi cintanya kepada Allah, Rasul, dan berjihad di jalan-Nya. Jadi, siapkan dan ikhlaskan diri kita untuk menjadi cinta ‘kedua’ bagi suami kita, karena cinta pertamanya adalah untuk dakwah dan jihad!<br /><br />2. Bekalan Yang Bersifat Ruhiyah.<br /><br />Berusahalah untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Jadikan hanya Dia tempat bergantung semua harapan. Miliki keyakinan bahwa ada Kehendak, Qadha, dan Qadar Allah yang berlaku dan pasti terjadi, sehingga tak perlu takut atau khawatir melepas suami pergi berdakwah ke manapun. Miliki keyakinan bahwa Dialah Sang Pemilik dan Pemberi Rezeki, yang berkuasa melapangkan dan menyempitkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki. Bekalan ini akan sangat membantu kita untuk bersikap ikhlas dan qana’ah ketika harus menjalani hidup bersahaja tanpa limpahan materi. Dan tetap sadar diri, tak menjadi takabur dan lalai ketika Dia melapangkan rezeki-Nya untuk kita.<br /><br />3. Bekalan Yang bersifat Ma’nawiyah (mentalitas).<br /><br />Inilah di antara bekalan berupa sikap mental yang diperlukan untuk menjadi istri seorang aktivis: kuat, tegar, gigih, kokoh, sabar, tidak cengeng, tidak manja (kecuali dalam batasan tertentu) dan mandiri. Teman saya mengistilahkan semua sikap mental ini dengan ungkapan yang singkat: tahan banting!<br /><br />4. Bekalan Yang bersifat Aqliyah (intelektualitas).<br /><br />Ternyata, seorang aktivis tidak hanya butuh pendengar setia. Ia butuh istri yang ‘nyambung’ untuk diajak ngobrol, tukar pikiran, musyawarah, atau diskusi tentang kesibukan dan minatnya. Karena itu, banyaklah membaca, rajin mendatangi majelis-majelis ilmu supaya tidak ‘tulalit’!<br /><br />5. Bekalan Yang Bersifat Jasadiyah (fisik).<br /><br />Minimal sehat, bugar, dan tidak sakit-sakitan. Jika fisik kita sehat, kita bisa melakukan banyak hal, termasuk mengurusi suami yang sibuk berdakwah. Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan, membiasakan pola hidup sehat, rajin olah raga dan lain-lain. Selain itu, jangan lupakan masalah merawat wajah dan tubuh. Ingatlah, salah satu ciri istri shalihat adalah ‘menyenangkan ketika dipandang’.<br /><br />Akhirnya, ada bekalan yang lain yang tak kalah penting. Itulah sikap mudah memaafkan. Bagaimanapun saleh dan takwanya seorang aktivis, tak akan mengubah dia menjadi malaikat yang tak punya kesalahan. Seorang aktivis dakwah tetaplah manusia biasa yang bisa dan mungkin untuk melakukan kesalahan. Bukankah tak ada yang ma’shum di dunia ini selain Baginda Rasulullah?<br /><br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-89983327563836768062009-11-23T18:02:00.000-08:002009-11-23T18:14:47.903-08:00:: Sebuah Renungan Pernikahan::<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/SwtBj11HzYI/AAAAAAAAACQ/KbldKkkdI3s/s1600/dsa.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 63px; height: 135px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/SwtBj11HzYI/AAAAAAAAACQ/KbldKkkdI3s/s320/dsa.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5407487861589527938" /></a><br /><span class=”fullpost”><br /><br /><br />Wahai SUAMI….<br />renungkanlah<br /><br />Pernikahan menyingkap tabir rahsia<br /><br />Isteri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah<br />Tidaklah setaqwa Aisyah<br />Tidaklah setabah Fatimah<br /><br />Justeru,<br />Isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya<br />cita-cita menjadi sholehah..<br />Pernikahan mengajarkan kita kewajiban bersama<br /><br />Isteri menjadi tanah, kamu langit penaungnya<br />Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya<br />Isteri kiasan ternakan, kamu gembalanya<br />Isteri adalah murid, kamu mursyidnya<br />Isteri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya<br /><br />Saat isteri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya<br />Setika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya<br /><br />Seandai isteri tulang yang bengkok, berhatilah<br />meluruskannya…<br /><br />Pernikahan atau perkahwinan menginsafkan kita,<br />perlunya iman dan taqwa<br />Untuk belajar meniti sabar dan ridlo ALLAH s.w.t<br />kerana<br />Memiliki isteri yang tak sehebat mana<br /><br />Justeru<br />Kamu akan tersentak dari alpa<br />Kamu bukanlah Rasulullah SAW<br />Pun bukanlah Ali Bin Abi Tholib<br /><br />Cuma<br />Suami akhir zaman yang berusaha menjadi SHOLEH….<br />Amin….<br /><br />Wahai ISTERI pula…<br />renungkanlah<br /><br />Pernikahan atau perkahwinan<br />membuka tabir rahsia<br /><br />Suami yang menikahi kamu tidaklah semulia Nabi Muhammad SAW<br />Tidaklah setaqwa Nabi Ibrahim AS<br />Tidak setabah Nabi Ayyub AS<br />Tidak segagah Nabi Musa AS<br />Apalagi setampan Nabi Yusuf AS<br /><br />Justeru<br />Suamimu hanyalah lelaki akhir zaman yang punya<br />cita-cita<br />membangun keturunan yang sholeh…<br /><br />Pernikahan atau perkahwinan mengajar kita kewajiban<br />bersama<br />Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya<br />Suami nakhoda kapal, kamu pengemudinya<br />Suami bagaikan pelakon yang nakal, kamu adalah<br />penonton kenakalannya<br />Saat suami menjadi raja kamu nikmati anggur<br />singgahsananya<br />Sekita suami menjadi bisa, kamulah penawar ubatnya<br /><br />Seandainya suami bengis lagi lancang, sabarlah<br />memperingatkannya…<br /><br />Pernikahan ataupun perkahwinan mengajarkan kita<br />perlunya iman dan taqwa<br />Untuk belajar meniti sabar dan ridlo ALLAH SWT<br />kerana<br />Memilik suami yang tak segagah mana..<br /><br />Justeru<br />Kamu akan tersentak dari alpa<br />Kamu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna di dalam<br />menjaga<br />Bukanlah Hajar yang begitu setia dalam sengsara<br />Cuma wanita akhir zaman yang berusaha menjadi SHOLEHAH<br /><br />Amin…<br /><br />Justeru itu wahai SUAMI dan ISTERI<br />Jangan menuntut terlalu tinggi<br />Seandainya diri sendiri jelas tidak berupaya<br /><br />SUAMI dan ISTERI ingatlah:<br /><br />Mengapa mendambakan isteri sehebat Khadijah<br />Andai diri tidak semulia Rasulullah SAW<br />Tidak perlu isteri secantik Balqis<br />Andai diri tidak sehebat Nabi Sulaiman AS<br /><br />Mengapa mengharapkan suami setampan Nabi Yusuf AS<br />Seandai kasih tak setulus Zulaikha<br />Tidak perlu mencari suami seteguh Nabi Ibrahim AS<br />Andai diri tidak sekuat Hajar dan Sarah….<br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-30960773441398805192009-11-20T03:53:00.000-08:002009-11-20T03:54:32.154-08:00Surat dari Seorang Kristiani untuk Wanita Muslim<span class=”fullpost”><br /><br />Selama serangan Israel ke Lebanon dan “perang melawan teror” Zionis, dunia Islam menjadi pusat perhatian di setiap rumah warga Amerika. Saya melihat pembunuhan, kematian dan kehancuran yang menimpa Lebanon, tapi saya juga melihat sesuatu yang lain: Saya melihat Anda. Saya tidak bisa menolong, tapi yang menjadi perhatian bahwa setiap perempuan yang saya lihat selalu menggendong bayi atau anak-anak disekelilingnya. Meskipun mereka berpakaian sederhana, kecantikan mereka tetap bersinar. Tapi bukan sekedar kecantikan lahiriah. Saya juga merasakan keanehan dalam diri saya: saya merasa iri. Saya merasa tidak senang atas kejadian mengerikan dan kejahatan perang yang rakyat Lebanon derita dan menjadi target oleh musuh kita bersama. Tapi saya hanya bisa mengagumi kekuatan, kecantikan, kesederhanaan, dan lebih dari itu, kebahagiaan kalian.<br /><br /> <br /><br />Ya, ini aneh, tapi itu yang saya rasakan bahwa meskipun dalam keadaan dibom, kalian tetap terlihat lebih bahagia dari pada kami, karena kalian menjalani kehidupan natural sebagai seorang wanita. Cara yang selalu wanita jalani sejak masa awal. Cara yang digunakan di Barat hingga tahun 60-an, ketika kami dibombardir oleh musuh yang sama. Hanya saja kami tidak dibom dengan perlengkapan perang sesungguhnya, tapi dengan tipu daya licik dan kerusakan moral.<br /><br /> <br /><br />MelaluiGodaan<br />Mereka menyerang kami—orang-orang Amerika—dari Hollywood, bukan dari jet tempur atau tank buatan Amerika. Mereka juga akan “membom” kalian dengan cara ini, setelah mereka selesai membom prasarana negara kalian. Saya tidak ingin hal ini terjadi pada kalian. Kalian akan merasa rendah sebagaimana yang kami rasakan. Kalian bisa menghindar dari bom semacam ini kalau kalian mendengar dengan ramah kepada mereka yang sudah menderita dan menjadi korban serius dari pengaruh jahat musuh. Karena segala sesuatu yang kalian lihat dari Hollywood hanyalah kumpulan kebohongan, penyimpangan realita, rokok dan bayangan semu. Mereka menghadirkan masalah seks sebagai “hiburan yang aman” karena tujuan mereka adalah menghancurkan susunan moral masyarakat menjadi apa yang mereka arahkan ke program beracun. Saya meminta kepada kalian agar tidak meminum racun mereka. Tidak ada penangkal baginya sekali Anda mengkonsumsinya. Kalian mungkin bisa pulih setengah-setengah, tapi tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. Lebih baik menghindar dari racun sepenuhnya dari pada mencoba untuk sembuh dari penyebab kerusakan ini.<br /><br /> <br /><br />Mereka akan berusaha menggoda kalian dengan rangsangan film dan video musik; dengan licik menggambarkan kami, wanita Amerika, dengan bahagia dan senang, bangga berpakaian layaknya pelacur dan konten tanpa kekeluargaan. Banyak dari kami tidak bahagia, percayalah. Jutaan dari kami menjalani pengobatan anti-depresi, tidak menyukai pekerjaan, dan menangis semalaman karena lelaki yang mengatakan cinta kepada kami, kemudian dengan serakah menggunakan kami lalu pergi. Mereka ingin menghancurkan keluarga kalian dan meyakinkan kalian untuk punya sedikit anak. Mereka melakukan ini dengan menghadirkan pernikahan sebagai sebuah bentuk perbudakan, (tugas) keibuan sebagai kutukan, menjadi sederhana dan murni sebagai model kuno. Mereka ingin merendahkan kalian dan menghilangkan agama kalian. Mereka seperti ular yang menggoda Hawa dengan apel. Don’t bite!<br /><br /> <br /><br />HargaDiri<br />Saya melihat kalian sebagai mutiara berharga, emas murni, atau “mutiara bernilai tinggi” yang dibicarakan Injil (Matius 13: 45). Semua wanita adalah mutiara bernilai tinggi, tapi beberapa orang memperdaya kita ke dalam keraguan akan nilai kemurnian ini. Yesus (Nabi Isa as.) mengatakan: “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.” (Matius 7: 6) Mutiara-mutiara kita tak ternilai harganya, tapi musuh meyakinkan kita bahwa hal itu bernilai rendah. Tapi percayalah; tidak ada pengganti yang dapat memandang ke dalam cermin dan melihat kesucian, kemurnian dan rasa harga diri yang ada pada kalian.<br /><br /> <br /><br />Mode atau fashion yang datang dari para penjahit Barat dirancang agar kalian yakin bahwa asset tak ternilai milik kalian adalah seksualitas. Tapi keindahan busana dan hijab kalian sesungguhnya lebih menarik dibandingkan mode Barat manapun, karena pakaian itu menyelubungi kalian dalam misteri dan menunjukkan harga diri serta kepercayaan. Seksualitas seorang wanita harus dijaga dari mata-mata yang tak layak, karena hal itu seharusnya menjadi hadiah bagi lelaki yang benar-benar mencintai dan menghormati untuk menikahi Anda…<br /><br /> <br /><br />Asset tak ternilai milik kalian adalah inner-beauty, kemurnian, dan segala hal yang membuat kalian apa adanya. Tapi saya melihat beberapa wanita Muslim mendorong batasan itu dan mencoba menjadi kebarat-baratan sebisa mungkin, meskipun tetap menggunakan kerudung (dengan memperlihatkan sebagian rambut mereka). Mengapa meniru wanita yang sudah menyesal, atau akan menyesal, karena kehilangan kebaikannya? Tidak ada pengganti atas kehilangan hal tersebut. Kalian adalah permata yang sempurna. Jangan biarkan mereka menipu kalian dengan menjadi berlian palsu. Karena segala hal yang kalian lihat di majalah mode dan televisi Barat adalah kebohongan. Itu adalah jebakan setan. It is fool’s gold.<br /><br /> <br /><br />HatiSeorangWanita<br />Saya akan beri tahu kalian sebuah rahasia kecil, sekiranya kalian ingin tahu: seks sebelum menikah tidaklah “sehebat” yang kalian kira. Kita memberikan tubuh kita kepada lelaki yang kita cintai, yakin bahwa itu adalah cara agar mereka mencintai dan menikahi kita. Sebagaimana yang kita lihat di televisi belakangan ini. Tapi tanpa jaminan pernikahan dan kepastian pengetahuan bahwa ia akan bersama dengan kita, ini bukanlah hal yang menyenangkan! Inilah ironinya. Ini adalah hal yang sia-sia. Hanya akan meninggalkan air mata pada kalian.<br /><br /> <br /><br />Berbicara sebagai seorang wanita kepada wanita lain; saya percaya bahwa kalian sudah mengerti. Karena hanya seorang wanita yang benar-benar mengerti apa yang ada di hati wanita lain. Kita benar-benar sama. Ras kita, keyakinan, atau kebangsaan kita bukanlah persoalan. Hati seorang wanita sama di mana pun mereka berada. We love. Itu hal terbaik yang kita lakukan. Kita memelihara keluarga kita dan memberikan kenyamanan dan kekuatan kepada lelaki yang kita cintai.<br /><br /> <br /><br />Tapi kami wanita Amerika telah dibodohi untuk percaya bahwa kita lebih bahagia dengan berkarier, rumah sendiri untuk hidup sendiri, dan kebebasan memberikan cinta kepada siapapun yang kami pilih. Itu bukanlah kebebasan, dan itu bukanlah cinta. Jangan menerima sesuatu yang penuh kekurangan. Itu tidaklah berharga. Kalian tidak akan menyukainya dan bahkan setelah itu kalian tidak akan menyukai diri kalian sendiri. Lalu dia akan pergi meninggalkan kalian.<br /><br /> <br /><br />Pengorbanan<br />Sin never pays. It always cheats you. Meskipun saya memperoleh kembali kehormatan, tetap saja tidak ada gantinya… Kami wanita di Barat telah didoktrin ke dalam pemikiran bahwa kalian, wanita Muslim, tertindas. Tapi sejatinya, kamilah yang sedang tertindas; diperbudak oleh mode yang merendahkan kami, terobsesi dengan berat badan, mengharap cinta dari pria yang tidak menginginkan kami bangkit. Jauh dalam diri, kami tahu bahwa kami telah ditipu. Kami dengan diam-diam mengagumi dan iri pada kalian, meski sebagian dari kami tidak akan mengakui hal ini.<br /><br /> <br /><br />Please, jangan remehkan kami atau berpikir bahwa kami menyukai hal-hal seperti ini. Ini semua bukan kesalahan kami. Banyak dari kami tidak memiliki ayah yang menjaga kami sewaktu kami muda karena keluarga kami telah berantakan. Kalian tahu siapa dibalik semua rencana ini. Don’t be fooled, my sisters. Jangan biarkan mereka merampas kalian. Stay innocent and pure. Kami wanita Kristiani butuh untuk melihat bagaimana hidup selayaknya seorang wanita. Kami butuh kalian untuk menyiapkan sebuah teladan bagi kami, karena kami telah kehilangan kesempatan. Jagalah kemurnian kalian. Remember: you can’t put the toothpaste back in the tube. Jadi, jagalah “pasta gigi” kalian dengan baik!<br /><br />Saya harap kalian menerima pesan ini dalam semangat persahabatan, rasa hormat, dan kebanggaan. Dari saudari Kristiani kalian—with love.<br /><br />Penerjemah(Bebas)© ejajufri<br />Catatan:Dipublikasi ulang tanpa izin penulis <br /><br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-6107945766841151322009-11-11T00:15:00.000-08:002009-11-11T00:16:59.279-08:0013 Sifat Perempuan Yang Tidak Disukai Laki-Laki<span class=”fullpost”><br /><br />Salah satu Pusat Kajian di Eropa telah mengadakan survai seputar 20 sifat perempuan yang paling tidak disukai laki-laki. Survai ini diikuti oleh dua ribu (2000) peserta laki-laki dari beragam umur, beragam wawasan dan beragam tingkat pendidikan. Dari gambaran survai ini, diharapkan menjadi masukan dan pertimbangan sikap para istri dan juga sikap para suami. Sekaligus menjawab pertanyaan para istri selama ini, perihal sebab mengapa para suami mereka lari dari rumah.<br /><br />Survai itu menguatkan bahwa ada 13 sifat atau tipe perempuan yang tidak disukai laki-laki:<br /><br />Pertama, perempuan yang kelaki-lakian, “mustarjalah”<br /><br />Perempuan tipe ini menempati urutan pertama dari sifat yang paling tidak disukai laki-laki. Padahal banyak perempuan terpandang berkeyakinan bahwa laki-laki mencintai perempuan “yang memiliki sifat perkasa”. Namun survai itu justru sebaliknya, bahwa para peserta survai dari kalangan laki-laki menguatkan bahwa perempuan seperti ini telah hilang sifat kewanitannya secara fitrah. Mereka menilai bahwa perangai itu tidak asli milik perempuan. Seperti sifat penunjukan diri lebih kuat secara fisik, sebagaimana mereka menyaingi laki-laki dalam berbagai bidang kerja, terutama bidang yang semestinya hanya untuk laki-laki… Mereka bersuara lantang menuntut haknya dalam dunia kepemimpinan dan jabatan tinggi! Sebagian besar pemuda yang ikut serta dalam survai ini mengaku tidak suka berhubungan dengan tipe perempuan seperti ini.<br /><br />Kedua, perempuan yang tidak bisa menahan lisannya “Tsartsarah”<br /><br />Tipe perempuan ini menempati urutan kedua dari sifat yang tidak disukai laki-laki, karena perempuan yang banyak omong dan tidak memberi kesempatan orang lain untuk berbicara, menyampaikan pendapatnya, umumnya lebih banyak memaksa dan egois. Karena itu kehidupan rumah tangga terancam tidak bisa bertahan lebih lama, bahkan berubah menjadi “neraka”.<br /><br />Ketiga, perempuan materialistis “Maaddiyah”<br /><br />Adalah tipe perempuan yang orientasi hidupnya hanya kebendaan dan materi. Segala sesuatu dinilai dengan harga dan uang. Tidak suka ada pengganti selain materi, meskipun ia lebih kaya dari suaminya.<br /><br />Keempat, perempuan pemalas “muhmalah”<br /><br />Tipe perempuan ini menempati urutan keempat dari sifat perempuan yang tidak disukai laki-laki.<br /><br />Kelima, perempuan bodoh “ghobiyyah”<br /><br />Yaitu tipe perempuan yang tidak memiliki pendapat, tidak punya ide dan hanya bersikap pasif.<br /><br />Keenam, perempuan pembohong “kadzibah”<br /><br />Tipe perempuan yang tidak bisa dipercaya, suka berbohong, tidak berkata sebenarnya, baik menyangkut masalah serius, besar atau masalah sepele dan remah. Tipe perempuan ini sangat ditakuti laki-laki, karena tidak ada yang bisa dipercaya lagi dari segala sisinya, dan umumnya berkhianat terhadap suaminya.<br /><br />Ketujuh, perempuan yang mengaku serba hebat “mutabahiyah”<br /><br />Tipe perempuan ini selalu menyangka dirinya paling pintar, ia lebih hebat dibandingkan dengan lainnya, dibandingkan suaminya, anaknya, di tempat kerjanya, dan kedudukan materi lainnya…<br /><br />Kedelapan, perempuan sok jagoan, tidak mau kalah dengan suaminya<br /><br />Tipe perempuan yang selalu menunjukkan kekuatan fisiknya setiap saat.<br /><br />Kesembilan, perempuan yang iri dengan perempuan lainnya.<br /><br />Adalah tipe perempuan yang selalu menjelekkan perempuan lain.<br /><br />Kesepuluh, perempuan murahan “mubtadzilah”<br /><br />Tipe perempuan pasaran yang mengumbar omongannya, perilakunya, menggadaikan kehormatan dan kepribadiannya di tengah-tengah masyarakat.<br /><br />Kesebelas, perempuan yang perasa “syadidah hasasiyyah”<br /><br />Tipe perempuan seperti ini banyak menangis yang mengakibatkan laki-laki terpukul dan terpengaruh semenjak awal. Suami menjadi masyghul dengan sikap cengengnya.<br /><br />Keduabelas, perempuan pencemburu yang berlebihan “ghayyur gira zaidah”<br /><br />Sehingga menyebabkan kehidupan suaminya terperangkap dalam perselisihan, persengketaan tak berkesudahan.<br /><br />Ketigabelas, perempuan fanatis “mumillah”<br /><br />Model perempuan yang tidak mau menerima perubahan, nasehat dan masukan meskipun itu benar dan ia membutuhkannya. Ia tidak mau menerima perubahan dari suaminya atau anak-anaknya, baik dalam urusan pribadi atau urusan rumah tangganya secara umum. Model seperti ini memiliki kemampuan untuk nerimo dengan satu kata, satu cara, setiap harinya selama tiga puluh tahun, tanpa ada rasa jenuh!<br /><br />Ketika Laki-Laki Memilih<br /><br />Dari hasil survai di Eropa itu, dikomparasikan dengan pendapat banyak kalangan dari para pemuda, para suami seputar hasil survai itu, maka bisa kita lihat pendapatnya sebagai berikut:<br /><br />Sebut saja namanya Muhammad Yunus (36) tahun, menikah semenjak sebelas tahun, ia berkomentar:<br /><br />“Saya sepakat dengan hasil survai itu. Terutama sifat “banyak omong dan malas”. Tidak ada sifat yang lebih jelek dari perilaku mengumbar omongan, tidak bisa menahan lisan, siang-malam dalam setiap perbincangan, baik berbincangan serius atau canda, menjadikan suaminya dalam kondisi sempit, dan marah, apalagi suaminya telah menjalankan pekerjaan berat di luar, di mana ia membutuhkan ketenangan dan kejernihan pikiran di rumah.<br /><br />Saya baru mengetahui dari rekan saya yang memiliki istri model ini, tidak bisa menahan lisannya di setiap pembicaraan, setiap waktu dan dengan semua orang. Suaminya telah menasehatinya berulang kali, agar bisa menahan omongan, namun ia tidak menggubris nasehatnya sehingga berakhir dengan perceraian.<br /><br />Pada umumnya model istri yang banyak omong, itu lebih pemalas di rumahnya. Bagaimana ia menggunakan waktu yang cukup untuk mengurus rumah tangga dan anak-anaknya, sedangkan ia sibuk ngobrol dengan para tetangga dan teman?!.<br /><br />Jamil Abdul Hadi, sebut saja namanya begitu, insinyur berumur 34 tahun, menikah semenjak 9 tahun, ia berkomentar:<br /><br />“Tidak ada yang lebih buruk dari model perempuan yang materialistis, selalu menuntut setiap saat, meskipun suaminya menuruti permintaannya, ia terus meminta dan menuntut!!<br /><br />Tipe perempuan ini, sayangnya tidak mudah menerima perubahan menuju lebih baik, tidak gampang menyesuaikan diri dalam kehidupan apa adanya. Boleh jadi kondisi demikian berangkat dari asuhan semenjak kecilnya. Saya tidak diuji Allah dengan model perempuan seperti ini, namun justru saya diuji dengan istri perasa dan cengeng.<br /><br />Dengan tertawa Mahmud as Sayyid menerima hasil survai ini, ia berkomentar:<br /><br />“Demi Allah, sungguh menarik ada lembaga atau Pusat Study yang menggelar survai dengan pembahasan seputar ini. Survai ini meskipun memiki cara pandang dan penilaian yang berbeda-beda, namun terungkap bahwa cara pandang itu satu sama lain tidak saling bertentangan…”<br /><br />Lain lagi dengan Mahmud, sebut saja begitu. Belum menikah, mahasiswa di universitas. Ia berujar tentang mimpinya, yaitu istri yang akan mendampinginya, ia mengharap:<br /><br />“Pasti saya menginginkan tidak mendapatkan istri yang memiliki tipe sebagaimana hasil survai di atas. Tetapi mengingat tidak ada istri yang “sempurna”, karena itu saya masih mungkin menerima tipe perempuan di atas kecuali tipe perempuan pembohong. Istri pembohong akan lebih mudah mengkhianati, tidak menghormati hubungan suami-istri, tidak memelihara amanah, tidak bisa dipercaya. Setiap orang pada umumnya tidak menyenangi sifat bohong, baik laki-laki maupun perempuan itu sendiri. Karena akan berdampak negative pada anak-anaknya, karena anak-anak akan meniru dirinya!!.<br /><br />Ketika ia ditanya tentang tipe perempuan “kelaki-lakian”. Perempuan yang menyerupai laki-laki dalam segala hal dan menyanginya dalam segala hal. Ia berkomentar:<br /><br />“Tidak masalah berhubungan dengan istri tipe seperti ini, selagi sifat “kelaki-lakian” tidak mengalahkan dan mengibiri sifat aslinya. Selagi ia masih mengemban kerja dan tugas yang sesuai dengan tabiat perempuan, seperti nikah, mengandung, menyusui dan lainnya.”<br /><br />“Perempuan “kuat” menurut saya akan mengetahui bagaimana ia mengurus kebutuhan dirinya, mengarahkan dan mengatur keluarga dan anak-anaknya. Akan tetapi segala sesuatu ada batasnya yang tidak boleh diterjangnya. Sebagaimana seorang perempuan tidak suka terhadap laki-laki yang “banci”, seperti berbicara dan berperilaku layaknya perempuan. Sebagaimana juga laki-laki tidak suka terhadap perempuan yang mengedepankan sifat kelaki-lakian… segala sesuatu ada batas ma’kulnya. Jika melampaui batas sewajarnya, yang terjadi adalah dampak negatif.<br /><br />Tidak ada seorang istri yang “sempurna”. Dan memang ada berbedaan cara penilaian dan cara pandang antara laki-laki satu dengan laki-laki lain. Namun ada kaidah umum yang disepakati oleh samua. Yaitu menolak sikap bohong, penipu, sebagaimana yang disebutkan sebelumnya.”<br /><br />Semoga tulisan ini menambah informasi dan pengalaman buat para istri dan calon istri. Dan tentunya bermanfaat bagi laki-laki, sehingga para suami mampu bermu’asyarah bilma’ruf atau berhubungan dengan istri-istrinya dengan cara makruf, sebagaimana yang digariskan dalam Al qur’an. Allah swt. berfirman:<br /><br />“Dan bergaullah dengan mereka (istri-istrimu) secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” Al Nisa’:19<br /><br />Dan karena perempuan adalah “syaqaiqur rijal” saudara kembar laki-laki, belahan hidup laku-laki yang seharusnya saling mengisi dan menyempurnakan, untuk membangun “baiti jannati” sehingga keduanya mampu bersinergi untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam pengembaraan kehidupan ini. Allahu a’lam<br /><br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-6975525438367296522009-11-06T19:22:00.000-08:002009-11-06T19:23:25.016-08:00:: MemaHaMi Takdir Allah ::<span class=”fullpost”><br /><br />Beriman kepada Takdir<br />Kaum muslimin yang semoga dimuliakan oleh Allah ta’ala, salah satu rukun iman yang wajib diimani oleh setiap muslim adalah beriman kepada takdir baik maupun buruk.<br />Perlu diketahui bahwa beriman kepada takdir ada empat tingkatan:<br />1. Beriman kepada ilmu Allah yang ajali sebelum segala sesuatu itu ada. Di antaranya seseorang harus beriman bahwa amal perbuatannya telah diketahui (diilmui) oleh Allah sebelum dia melakukannya.<br />2. Mengimani bahwa Allah telah menulis takdir di Lauhul Mahfuzh.<br />3. Mengimani masyi’ah (kehendak Allah) bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah karena kehendak-Nya.<br />4. Mengimani bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu. Allah adalah Pencipta satu-satunya dan selain-Nya adalah makhluk termasuk juga amalan manusia.<br />Dalil dari tingkatan pertama dan kedua di atas adalah firman Allah ta’ala (yang artinya), “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.” (QS. Al Hajj [22]: 70). Kemudian dalil dari tingkatan ketiga di atas adalah firman Allah (yang artinya), “Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. At Takwir [81]: 29). Sedangkan untuk tingkatan keempat, dalilnya adalah firman Allah (yang artinya), “Allah menciptakan kamu dan apa saja yang kamu perbuat.” (QS. Ash-Shaffaat [37]: 96). Pada ayat ‘Wa ma ta’malun’ (dan apa saja yang kamu perbuat) menunjukkan bahwa perbuatan manusia adalah ciptaan Allah.<br />Macam-Macam Takdir<br />Takdir itu ada 2 macam:<br />[1] Takdir umum mencakup segala yang ada. Takdir ini dicatat di Lauhul Mahfuzh. Dan Allah telah mencatat takdir segala sesuatu hingga hari kiamat. Takdir ini umum bagi seluruh makhluk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah qalam (pena). Allah berfirman kepada qalam tersebut, “Tulislah”. Kemudian qalam berkata, “Wahai Rabbku, apa yang akan aku tulis?” Allah berfirman, “Tulislah takdir segala sesuatu yang terjadi hingga hari kiamat.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud).<br />[2] Takdir yang merupakan rincian dari takdir yang umum. Takdir ini terdiri dari:<br />(a) Takdir ‘Umri yaitu takdir sebagaimana terdapat pada hadits Ibnu Mas’ud, di mana janin yang sudah ditiupkan ruh di dalam rahim ibunya akan ditetapkan mengenai 4 hal: (1) rizki, (2) ajal, (3) amal, dan (4) sengsara atau berbahagia.<br />(b) Takdir Tahunan yaitu takdir yang ditetapkan pada malam lailatul qadar mengenai kejadian dalam setahun. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan [44]: 4). Ibnu Abbas mengatakan, “Pada malam lailatul qadar, ditulis pada ummul kitab segala kebaikan, keburukan, rizki dan ajal yang terjadi dalam setahun.” (Lihat Ma’alimut Tanzil, Tafsir Al Baghowi)<br />Seorang muslim harus beriman dengan takdir yang umum dan terperinci ini. Barangsiapa yang mengingkari sedikit saja dari keduanya, maka dia tidak beriman kepada takdir. Dan berarti dia telah mengingkari salah satu rukun iman yang wajib diimani.<br />Salah dalam Menyikapi Takdir<br />Dalam menyikapi takdir Allah, ada yang mengingkari takdir dan ada pula yang terlalu berlebihan dalam menetapkannya.<br />Yang pertama ini dikenal dengan Qodariyyah. Dan di dalamnya ada dua kelompok lagi. Kelompok pertama adalah yang paling ekstrem. Mereka mengingkari ilmu Allah terhadap segala sesuatu dan mengingkari pula apa yang telah Allah tulis di Lauhul Mahfuzh. Mereka mengatakan bahwa Allah memerintah dan melarang, namun Allah tidak mengetahui siapa yang taat dan berbuat maksiat. Perkara ini baru saja diketahui, tidak didahului oleh ilmu Allah dan takdirnya. Namun kelompok seperti ini sudah musnah dan tidak ada lagi.<br />Kelompok kedua adalah yang menetapkan ilmu Allah, namun meniadakan masuknya perbuatan hamba pada takdir Allah. Mereka menganggap bahwa perbuatan hamba adalah makhluk yang berdiri sendiri, Allah tidak menciptakannya dan tidak pula menghendakinya. Inilah madzhab mu’tazilah.<br />Kebalikan dari Qodariyyah adalah kelompok yang berlebihan dalam menetapkan takdir sehingga hamba seolah-olah dipaksa tanpa mempunyai kemampuan dan ikhtiyar (usaha) sama sekali. Mereka mengatakan bahwasanya hamba itu dipaksa untuk menuruti takdir. Oleh karena itu, kelompok ini dikenal dengan Jabariyyah.<br />Keyakinan dua kelompok di atas adalah keyakinan yang salah sebagaimana ditunjukkan dalam banyak dalil. Di antaranya adalah firman Allah (yang artinya), “(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. At Takwir [81]: 28-29). Ayat ini secara tegas membantah pendapat yang salah dari dua kelompok di atas. Pada ayat, “(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus” merupakan bantahan untuk jabariyyah karena pada ayat ini Allah menetapkan adanya kehendak (pilihan) bagi hamba. Jadi manusia tidaklah dipaksa dan mereka berkehendak sendiri. Kemudian pada ayat selanjutnya, “Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam” merupakan bantahan untuk qodariyyah yang mengatakan bahwa kehendak manusia itu berdiri sendiri dan diciptakan oleh dirinya sendiri tanpa tergantung pada kehendak Allah. Ini perkataan yang salah karena pada ayat tersebut, Allah mengaitkan kehendak hamba dengan kehendak-Nya.<br />Keyakinan yang Benar dalam Mengimani Takdir<br />Keyakinan yang benar adalah bahwa semua bentuk ketaatan, maksiat, kekufuran dan kerusakan terjadi dengan ketetapan Allah karena tidak ada pencipta selain Dia. Semua perbuatan hamba yang baik maupun yang buruk adalah termasuk makhluk Allah. Dan hamba tidaklah dipaksa dalam setiap yang dia kerjakan, bahkan hambalah yang memilih untuk melakukannya.<br />As Safariny mengatakan, “Kesimpulannya bahwa mazhab ulama-ulama terdahulu (salaf) dan Ahlus Sunnah yang hakiki adalah meyakini bahwa Allah menciptakan kemampuan, kehendak, dan perbuatan hamba. Dan hambalah yang menjadi pelaku perbuatan yang dia lakukan secara hakiki. Dan Allah menjadikan hamba sebagai pelakunya, sebagaimana firman-Nya (yang artinya), “Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah” (QS. At Takwir [81]: 29). Maka dalam ayat ini Allah menetapkan kehendak hamba dan Allah mengabarkan bahwa kehendak hamba ini tidak terjadi kecuali dengan kehendak-Nya. Inilah dalil yang tegas yang dipilih oleh Ahlus Sunnah.”<br />Sebagian orang ada yang salah paham dalam memahami takdir. Mereka menyangka bahwa seseorang yang mengimani takdir itu hanya pasrah tanpa melakukan sebab sama sekali. Contohnya adalah seseorang yang meninggalkan istrinya berhari-hari untuk berdakwah keluar kota. Kemudian dia tidak meninggalkan sedikit pun harta untuk kehidupan istri dan anaknya. Lalu dia mengatakan, “Saya pasrah, biarkan Allah yang akan memberi rizki pada mereka”. Sungguh ini adalah suatu kesalahan dalam memahami takdir.<br />Ingatlah bahwa Allah memerintahkan kita untuk mengimani takdir-Nya, di samping itu Allah juga memerintahkan kita untuk mengambil sebab dan melarang kita bermalas-malasan. Apabila kita telah mengambil sebab, namun kita mendapatkan hasil yang sebaliknya, maka kita tidak boleh berputus asa dan bersedih karena hal ini sudah menjadi takdir dan ketentuan Allah. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu. Dan minta tolonglah pada Allah dan janganlah malas. Apabila kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu berkata: ‘Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu’, tetapi katakanlah: ‘Qodarollahu wa maa sya’a fa’al’ (Ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya) karena ucapan’seandainya’ akan membuka (pintu) setan.” (HR. Muslim)<br />Buah dari Beriman kepada Takdir<br />Di antara buah dari beriman kepada takdir dan ketetapan Allah adalah hati menjadi tenang dan tidak pernah risau dalam menjalani hidup ini. Seseorang yang mengetahui bahwa musibah itu adalah takdir Allah, maka dia yakin bahwa hal itu pasti terjadi dan tidak mungkin seseorang pun lari darinya.<br />Dari Ubadah bin Shomit, beliau pernah mengatakan pada anaknya, “Engkau tidak dikatakan beriman kepada Allah hingga engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk dan engkau harus mengetahui bahwa apa saja yang akan menimpamu tidak akan luput darimu dan apa saja yang luput darimu tidak akan menimpamu. Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Takdir itu demikian. Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak beriman seperti ini, maka dia akan masuk neraka.” (Shohih. Lihat Silsilah Ash Shohihah no. 2439)<br />Maka apabila seseorang memahami takdir Allah dengan benar, tentu dia akan menyikapi segala musibah yang ada dengan tenang. Hal ini pasti berbeda dengan orang yang tidak beriman pada takdir dengan benar, yang sudah barang tentu akan merasa sedih dan gelisah dalam menghadapi musibah. Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk sabar dalam menghadapi segala cobaan yang merupakan takdir Allah.<br />Ya Allah, kami meminta kepada-Mu surga serta perkataan dan amalan yang mendekatkan kami kepadanya. Dan kami berlindung kepada-Mu dari neraka serta perkataan dan amalan yang dapat mengantarkan kami kepadanya. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu, jadikanlah semua takdir yang Engkau tetapkan bagi kami adalah baik. Amin Ya Mujibbad Da’awat. [Sumber rujukan utama: [1] Al Irsyad ila Shohihil I’tiqod, Syaikh Fauzan Al Fauzan, [2] Syarh Al Aqidah Al Wasithiyyah, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin]<br />***<br /><br /><br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-21869769386409759962009-11-06T18:48:00.000-08:002009-11-06T18:49:19.106-08:00::Ikhtilat antara Ikhwan dan Akhwat ::<span class=”fullpost”><br /><br />Pembicaraan seputar ikhtilath atau bercampur baur antara laki-laki dan perempuan dengan tanpa hijab/tabir penghalang sudah pernah kita singgung. Namun karena banyaknya penyimpangan kaum muslimin dalam perkara ini dan adanya sisi-sisi permasalahan yang belum tersentuh maka tak ada salahnya kita bicarakan dan kita ingatkan kembali.<br /><br />Bukankah Rabbul Izzah telah berfirman:<br />وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ<br />“Dan tetaplah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (Adz-Dzariyat: 55)<br />Dan juga dalam rangka menasihati diri pribadi dan orang lain, karena agama ini adalah nasihat, seperti kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih:<br />الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ<br />“Agama itu adalah nasihat.”<br />Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alusy Syaikh1 rahimahullahu menyatakan dalam Fatawa dan Rasa`ilnya (10/35-44) bahwa ikhtilath antara laki-laki dengan perempuan ada tiga keadaan:<br />“Pertama: Ikhtilath para wanita dengan laki-laki dari kalangan mahram mereka, maka ini jelas dibolehkan.<br />Kedua: Ikhtilath para wanita dengan laki-laki ajnabi (non mahram) untuk tujuan yang rusak, maka hal ini jelas keharamannya.<br />Ketiga: Ikhtilath para wanita dengan laki-laki ajnabi (non mahram) di tempat pengajaran ilmu, di toko/warung, kantor, rumah sakit, perayaan-perayaan dan semisalnya. Ikhtilath yang seperti ini terkadang disangka tidak akan mengantarkan kepada fitnah di antara lawan jenis, padahal hakikatnya justru sebaliknya. Sehingga bahaya ikhtilath semacam ini perlu diterangkan dengan membawakan dalil-dalil pelarangannya.”<br />Dalil secara global, kita tahu bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan laki-laki dalam keadaan punya kecenderungan yang kuat terhadap wanita. Demikian pula sebaliknya, wanita punya kecenderungan kepada lelaki. Bila terjadi ikhtilath tentunya akan menimbulkan dampak yang negatif dan mengantarkan kepada kejelekan. Karena, jiwa cenderung mengajak kepada kejelekan dan hawa nafsu itu dapat membutakan dan membuat tuli. Sementara setan mengajak kepada perbuatan keji dan mungkar.<br />Dalil secara rinci, kita tahu bahwa wanita merupakan tempat laki-laki menunaikan hasratnya. Penetap syariat pun menutup pintu-pintu yang mengantarkan keterkaitan dan keterpautan sepasang insan yang berlawanan jenis di luar jalan pernikahan yang syar’i. Hal ini tampak dari dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah yang akan kita bawakan di bawah ini.<br />1. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br />وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ<br />“Dan wanita yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya kepadanya dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata, ‘Marilah ke sini.’ Yusuf berkata, ‘Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.’ Sesungguhnya orang-orang zalim tidak akan beruntung. (Yusuf: 23)<br />Ketika terjadi ikhtilath antara Nabi Yusuf ‘alaihissalam dengan istri Al-Aziz, pembesar Mesir di kala itu, tampaklah dari si wanita apa yang tadinya disembunyikannya. Ia meminta kepada Yusuf untuk menggaulinya. Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi Yusuf dengan rahmat-Nya sehingga dia terjaga dari perbuatan keji. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br />فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ<br />“Maka Rabbnya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Yusuf: 34)<br />Demikian pula bila lelaki lain ikhtilath dengan wanita ajnabiyah. Masing-masingnya tentunya menginginkan apa yang dicondongi oleh hawa nafsunya. Berikutnya, dicurahkanlah segala upaya untuk mencapainya.<br />2. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan lelaki yang beriman untuk menundukkan pandangan dari melihat wanita yang bukan mahramnya, demikian pula sebaliknya seperti termaktub dalam firman-Nya:<br />قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ. وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ<br />“Katakanlah (ya Muhammad) kepada laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka…’.” (An-Nur: 30-31)<br />Dalam ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada kaum mukminin dan kaum mukminat untuk menundukkan pandangan mereka. Kita tahu dari kaidah yang ada, perintah terhadap sesuatu menunjukkan wajibnya sesuatu tersebut. Berarti menundukkan pandangan dari melihat yang haram itu hukumnya wajib. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan bahwa hal itu lebih bersih dan lebih suci bagi mereka. Penetap syariat tidak membolehkan lelaki memandang wanita yang bukan mahramnya terkecuali pandangan yang tidak disengaja. Itu pun, pandangan tanpa sengaja itu, tidak boleh disusul dengan pandangan berikutnya. Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anahu berkata:<br />سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ نَظْرِ الْفُجَاءَةِ، فَأَمَرَنِي أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِي<br />“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja), maka beliau memerintahkan aku untuk memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim no. 5609)<br />Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu menerangkan, “Makna الْفُجَاءَةِ نَظْرِ adalah pandangan seorang lelaki kepada wanita ajnabiyah tanpa sengaja. Maka tidak ada dosa baginya pada awal pandangan tersebut, dan wajib baginya memalingkan pandangannya pada saat itu. Jika segera dipalingkannya, maka tidak ada dosa baginya. Namun bila ia terus memandangi si wanita, ia berdosa berdasarkan hadits ini. Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Jarir untuk memalingkan pandangannya. Juga bersamaan dengan adanya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:<br />قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ<br />“Katakanlah (Ya Muhammad) kepada laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata…’.” (An-Nur: 30) [Al-Minhaj, 14/364]<br />Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan untuk menundukkan pandangan dari lawan jenis, karena melihat wanita yang haram untuk dilihat, adalah zina. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anahu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:<br />إِنَّ اللهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لاَ مَحَالَة، فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا اللِّسَانِ الْمَنْطِقُُ، وَالنَّفُسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ<br />“Sesungguhnya Allah menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina2, dia akan mendapatkannya, tidak bisa terhindarkan. Maka zinanya mata dengan memandang (yang haram), dan zinanya lisan dengan berbicara. Sementara jiwa itu berangan-angan dan berkeinginan, sedangkan kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Al-Bukhari no. 6243 dan Muslim no. 2657)<br />Dalam lafadz lain disebutkan:<br />كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبُهُ مِنَ الزِّنَى، مُدْرِكُ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الْاِسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ أَوْ يُكَذِّبُهُ<br />“Ditetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, akan diperoleh hal itu, tidak bisa terhindarkan. Kedua mata itu berzina dan zinanya dengan memandang (yang haram). Kedua telinga itu berzina dan zinanya dengan mendengarkan (yang haram). Lisan itu berzina dan zinanya dengan berbicara (yang diharamkan). Tangan itu berzina dan zinanya dengan memegang. Kaki itu berzina dan zinanya dengan melangkah (kepada apa yang diharamkan). Sementara hati itu berkeinginan dan berangan-angan, sedangkan kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Muslim no. 2657)<br />Memandang wanita yang haram teranggap zina, karena seorang lelaki merasakan kenikmatan tatkala melihat keindahan si wanita. Hal ini akan menumbuhkan sebuah “rasa” di hati si lelaki, sehingga hatinya pun terpaut dan pada akhirnya mendorongnya untuk melakukan perbuatan keji dengan si wanita. Tentunya kita maklumi adanya saling pandang antara lawan jenis bisa terjadi karena adanya ikhtilath antara lawan jenis. Ikhtilath pun dilarang karena akan berujung kepada kejelekan.<br /><br />3. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br />يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ<br />“Dia mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan di dalam dada.” (Ghafir: 19)<br />Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anahuma berkata, “Ayat ini terkait dengan seorang lelaki yang duduk bersama suatu kaum. Lalu lewatlah seorang wanita. Ia pun mencuri pandang kepada si wanita.” Ibnu Abbas berkata pula, “Lelaki itu mencuri pandang kepada si wanita. Namun bila teman-temannya melihat dirinya, ia menundukkan pandangannya. Bila ia melihat mereka tidak memerhatikannya (lengah), ia pun memandang si wanita dengan sembunyi-sembunyi. Bila teman-temannya melihatnya lagi, ia kembali menundukkan pandangannya. Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui keinginannya dirinya. Ia ingin andai dapat melihat aurat si wanita.” (Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 15/198)<br />Allah Subhanahu wa Ta’ala mensifatkan mata yang mencuri pandang kepada wanita yang tidak halal untuk dipandang sebagai mata yang khianat. Lalu bagaimana lagi dengan ikhtilath? Bila memandang saja dicap berkhianat sebagai suatu cap yang jelek, apalagi berbaur dan saling bersentuhan dengan wanita ajnabiyah.<br /><br />4. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br />وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى<br />“Dan tetaplah kalian tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah bertabarruj sebagaimana tabarrujnya orang-orang jahiliah yang dahulu.” (Al-Ahzab: 33)<br />Dalam ayat di atas Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang suci lagi menjaga kehormatan diri untuk tetap tinggal di rumah mereka. Hukum ini berlaku umum untuk semua wanita yang beriman, karena tidak ada dalil yang menunjukkan kekhususan ayat ini hanya untuk para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka diperintah tetap tinggal di dalam rumah, kecuali bila ada kebutuhan darurat untuk keluar rumah. Lalu bagaimana bisa dikatakan bahwa ikhtilath dengan lawan jenis sebagai perkara yang boleh dilakukan, sementara wanita diperintah untuk tidak keluar dari rumahnya?<br /><br />Adapun dalil dari As-Sunnah yang menunjukkan tidak dibolehkannya ikhtilath, di antaranya:<br />1. Ummu Humaid radhiyallahu ‘anaha istri Abu Humaid As-Sa'idi Al-Anshari radhiyallahu ‘anahu datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh aku senang shalat berjamaah bersamamu.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:<br />قَدْ عَلِمْتُ أَنَّكِ تُحِبِّيْنَ الصَّلاَةَ مَعِيْ، وَصَلاَتُكِ فِي بَيْتِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلاَتِكِ فِي حُجْرَتِكِ، وَصَلاَتُكِ فِي حُجْرَتِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلاَتِكِ فِي دَارِكِ، وَصَلاَتُكِ فِي دَارِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلاَتِكِ فِي مَسجدِ قَومِِكِ، وَصَلاَتُكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاَتِكِ فِي مَسْجِدِي<br />“Sungguh aku tahu bahwa engkau senang shalat berjamaah bersamaku, akan tetapi shalatmu di kamar khususmu lebih baik daripada shalatmu di kamarmu. Dan shalatmu di kamarmu lebih baik daripada shalatmu di rumahmu. Dan shalatmu di rumahmu lebih baik daripada shalatmu di masjid kaummu. Dan shalatmu di masjid kaummu lebih utama bagimu daripada shalatmu di masjidku.” (HR. Ahmad 6/371. Al-Haitsami berkata, “Rijal hadits ini rijal shahih kecuali Abdullah bin Suwaid, ia di-tsiqah-kan oleh Ibnu Hibban.” Demikian pula yang dikatakan Al-Hafizh dalam At-Ta’jil. Lihat catatan kaki Musnad Al-Imam Ahmad, 18/424, cet. Darul Hadits, Al-Qahirah)<br />Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu menyatakan, “Hadits seperti ini memberi pengertian bahwa shalat wanita di rumahnya lebih utama. Jika mereka (para wanita) berkata, ‘Aku ingin shalat di masjid agar dapat berjamaah.’ Maka aku katakan, ‘Sesungguhnya shalatmu di rumahmu lebih utama dan lebih baik.’ Hal itu karena seorang wanita akan terjauh dari ikhtilath dengan lelaki yang bukan mahramnya, sehingga akan menjauhkannya dari fitnah.” (Majmu'ah Durus Fatawa, 2/274)<br />Beliau rahimahullahu juga mengatakan, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda demikian sementara beliau berada di Madinah. Dan kita tahu shalat di Masjid Nabawi memiliki keutamaan dan nilai lebih. Akan tetapi karena shalat seorang wanita di rumahnya lebih tertutup baginya dan lebih jauh dari fitnah (godaan) maka hal itu lebih utama dan lebih baik.” (Al-Fatawa Al-Makkiyyah, hal. 26-27, sebagaimana dinukil dalam Al-Qaulul Mubin fi Ma'rifati ma Yuhammimul Mushallin, hal. 570)<br /><br />2. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anahu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />خَيْرُ صُفُوْفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا، وَخَيْرُ صُفُوْفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا<br />“Sebaik-baik shaf (jamaah) lelaki adalah shaf yang awal dan sejelek-jelek shaf (jamaah) lelaki adalah yang akhirnya. Sebaik-baik shaf wanita adalah shaf yang terakhir dan sejelek-jelek shaf wanita adalah yang paling awal.” (HR. Muslim no. 440)<br />Al-Imam Nawawi rahimahullahu berkata, “Adapun shaf-shaf lelaki maka secara umum selama-lamanya yang terbaik adalah shaf awal, dan selama-lamanya yang paling jelek adalah shaf akhir. Beda halnya dengan shaf wanita. Yang dimaukan dalam hadits ini adalah shaf wanita yang shalat bersama kaum lelaki. Adapun bila mereka (kaum wanita) shalat terpisah dari jamaah lelaki, tidak bersama dengan lelaki, maka shaf mereka sama dengan lelaki. Yakni, yang terbaik adalah shaf yang awal sementara yang paling jelek adalah shaf yang paling akhir. Yang dimaksud shaf yang jelek bagi lelaki dan wanita adalah yang paling sedikit pahalanya dan keutamaannya, serta paling jauh dari tuntunan syar'i. Sedangkan maksud shaf yang terbaik adalah sebaliknya. Shaf yang paling akhir bagi wanita yang hadir shalat berjamaah bersama lelaki memiliki keutamaan karena wanita yang berdiri dalam shaf tersebut akan jauh dari bercampur baur dengan lelaki dan melihat mereka. Di samping jauhnya mereka dari berhubungan dengan kaum lelaki dan memikirkan mereka ketika melihat gerakan mereka, mendengar ucapannya, dan semisalnya. Shaf yang awal dianggap jelek bagi wanita karena alasan yang sebaliknya dari yang telah disebutkan.” (Syarh Shahih Muslim, 4/159-160)<br />Al-Imam Ash-Shan'ani rahimahullahu menyatakan, “Dalam hadits ini ada petunjuk bolehnya wanita berbaris dalam shaf-shaf. Dan zahir hadits ini menunjukkan sama saja baik shalat mereka itu bersama kaum lelaki atau bersama wanita lainnya. Alasan baiknya shaf akhir bagi wanita karena dalam keadaan demikian mereka jauh dari kaum lelaki, jauh dari melihat dan mendengar ucapan mereka. Namun alasan ini tidaklah terwujud kecuali bila mereka shalat bersama lelaki. Adapun bila mereka shalat dengan diimami seorang wanita maka shaf mereka sama dengan shaf lelaki, yang paling utama adalah shaf yang awal.” (Subulus Salam, 2/49)<br />Apabila penetap syariat menjaga jangan sampai campur baur dan keterpautan antara lelaki dan wanita terjadi pada tempat ibadah, padahal dalam shalat jelas terpisah antara shaf lelaki dengan shaf wanita dan umumnya mereka yang datang memang ingin menghadap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, jauh dari keinginan untuk berbuat jelek, maka tentunya di tempat lain yang terjadi ikhtilath lebih utama lagi pelarangannya.<br /><br />3. Zainab radhiyallahu ‘anaha istri Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu ‘anahu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada kami:<br />إِذَا شَهِدَتْ إِحْدَاكُنَّ الْمَسْجِدَ فَلاَ تَمَسَّ طِيْبًا<br />“Apabila salah seorang dari kalian menghadiri shalat berjamaah di masjid maka jangan ia menyentuh (memakai) minyak wangi.” (HR. Muslim no. 996)<br />Abu Hurairah radhiyallahu ‘anahu menyampaikan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />اَ تَمْنَعُوا إِمَاءَ اللهِ مَسَاجِدَ اللهِ وَلَكِنْ لِيَخْرُجْنَ وَهُنَّ تَفِلاَتٌ<br />“Janganlah kalian melarang hamba-hamba perempuan Allah dari mendatangi masjid- masjid Allah. Akan tetapi hendaklah mereka keluar rumah dalam keadaan tidak memakai wangi-wangian.” (HR. Abu Dawud no. 565. Kata Al-Imam Al Albani rahimahullahu, “Hadits ini hasan shahih.”)<br />Ibnu Daqiqil Id rahimahullahu berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang para wanita keluar menuju masjid bila mereka memakai wangi-wangian atau dupa-dupaan, karena akan membuat fitnah bagi lelaki dengan aroma semerbak mereka, sehingga menggerakkan hati dan syahwat lelaki. Tentunya pelarangan memakai wangi-wangian bagi wanita selain keluar menuju ke masjid lebih utama lagi (keluar ke pasar, misalnya, pent.).”<br />Beliau mengatakan pula, “Termasuk dalam makna wangi-wangian adalah menampakkan perhiasan, pakaian yang bagus, suara gelang kaki, dan perhiasan.” (Al-Ikmal, 2/355)<br />Keluar rumah memakai wangi-wangian saja dilarang bagi wanita, apalagi bercampur baur dengan lelaki ajnabi.<br /><br />4. Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anahuma menyampaikan hadits dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:<br />مَا تَرَكْتُ فِتْنَةً بَعْدِيْ هِيَ أَضَرُّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ<br />“Tidaklah aku meninggalkan fitnah (ujian) sepeninggalku yang lebih berbahaya bagi lelaki daripada fitnah wanita.” (HR. Al-Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 6880)<br />Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits di atas menyatakan wanita sebagai fitnah (ujian/ cobaan) bagi lelaki. Lalu apa persangkaan kita bila yang menjadi fitnah dan yang terfitnah berkumpul pada satu tempat?<br /><br />5. Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anahu mengatakan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيْهَا فَنَاظِرٌ كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ، فَاتَّقُوا الدُنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ<br />“Sesungguhnya dunia ini manis lagi hijau, dan sungguh Allah menjadikan kalian sebagai khalifah di atasnya, lalu Dia akan melihat bagaimana kalian berbuat. Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan hati-hatilah terhadap wanita, karena awal fitnah yang menimpa Bani Israil dari wanitanya.” (HR. Muslim no. 6883)<br />Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan lelaki untuk berhati-hati dari wanita. Lalu bagaimana perintah beliau ini dapat terealisir bila ikhtilath dianggap boleh? Bila demikian keadaannya maka jelaslah keharaman ikhtilath.<br /><br />6. Abu Usaid Al-Anshari radhiyallahu ‘anahu pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada para wanita ketika beliau keluar dari masjid dan mendapati para lelaki bercampur baur dengan mereka di jalan:<br />اسْتَأْخِرْنَ، فَإِنَّهُ لَيْسَ لَكُنَّ أَنْ تَحْقُقْنَ الطَّرْيْقَ، عَلَيْكُنَّ بِحَافَاتِ الطَّرِيْقِ.- فَكَانَتِ الْمَرْأَةُ تَلْصُقُ بِالْجِدَارِ حَتَّى أَنَّ ثَوْبَهَا يَتَعَلَّقُ بِالْجِدَارِ مِنْ لُصُوقِهَا بِهِ<br />“Berjalanlah kalian di belakang (jangan mendahului laki-laki). Karena sungguh tidak ada bagi kalian hak untuk lewat di tengah-tengah jalan, tapi bagi kalian hanyalah (boleh lewat/berjalan di) tepi-tepi jalan.”<br />Maka ada wanita yang berjalan menempel/merapat ke dinding/tembok sampai-sampai pakaiannya melekat dengan tembok karena rapatnya dengan tembok tersebut. (HR. Abu Dawud no. 5272, dihasankan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 856 dan Al-Misykat no. 4727)<br />Dalam hadits di atas jelas sekali larangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari ikhtilath di jalanan karena akan mengantarkan kepada fitnah. Pelarangan ini juga berlaku di tempat lain.<br /><br />7. Ummu Salamah radhiyallahu ‘anaha menceritakan:<br />كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا سَلَّمَ قَامَ النِّسَاءُ حِيْنَ يَقْضِي تَسْلِيْمَهُ، وَيَمْكُثُ هُوَ فِي مَقَامِهِ يَسِيْرًا قَبْلَ أَنْ يَقُوْمَ. قَالَ: نَرَى – وَاللهُ أَعْلَمُ- أَنَّ ذَلِكَ كَانَ لِكَيْ يَنْصَرِفَ النِّسَاءُ قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الرِّجاَلِ<br />“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila telah mengucapkan salam sebagai akhir shalatnya, maka para wanita yang ikut hadir dalam shalat berjamaah bersama beliau segera bangkit meninggalkan masjid pulang kembali ke rumah mereka. Sementara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap diam sebentar di tempatnya sebelum beliau bangkit.”<br />Perawi hadits ini berkata, “Kami memandang –wallahu a’lam– Rasulullah berbuat demikian agar para wanita telah pulang semuanya meninggalkan masjid sebelum ada seorang lelakipun yang mendapati/bertemu dengan mereka” (HR. Al-Bukhari no. 870)<br />Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghindarkan terjadinya ikhtilath antara lelaki dan wanita sepulangnya mereka dari menunaikan ibadah shalat di masjid. Ini jelas menunjukkan terlarangnya ikhtilath.<br /><br />8. Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anahu berkata dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:<br />لَأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمُسَّ امْرَأَةً لاَ تَـحِلُّ لَهُ<br />“Ditusuk kepala seorang lelaki dengan jarum dari besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya3.” (HR. Ar-Ruyani dalam Musnadnya 2/227. Al-Imam Al-Albani rahimahullahu berkata, “Hadits ini sanadnya jayyid.” Lihat Ash-Shahihah no. 226)<br />Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang laki-laki bersentuhan dengan wanita yang bukan mahramnya karena bersentuhan dengan lawan jenis memberi dampak yang jelek. Dan saling sentuh ini bisa terjadi karena adanya ikhtilath, maka pantas sekali bila ikhtilath itu dilarang karena akibat buruk yang ditimbulkannya.<br />Demikian beberapa dalil yang bisa dibawakan untuk menunjukkan terlarangnya ikhtilath.<br />Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.<br /><br />1 Beliau adalah Abu Abdil Aziz Muhammad bin Ibrahim bin Abdil Lathif bin Abdurrahman bin Hasan bin Al-Imam Muhammad bin Abdil Wahhab, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati mereka semua. Beliau lahir di Riyadh, 17 Muharram 1311 H. Tumbuh dalam bimbingan langsung dari sang ayah dan pamannya Abdullah bin Abdil Lathif, seorang yang sangat alim di zamannya. Hafal Al-Qur’an pada usia 11 tahun dan mengalami kebutaan pada usia 16 tahun, namun tidak mengurangi semangatnya untuk meraup ilmu dari ulama yang hidup di masa itu. Beliau adalah mufti kerajaan Saudi Arabia di zamannya. Dari pengajaran beliau, lahirlah para ulama besar seperti Asy-Syaikh Abdullah bin Humaid, Asy-Syaikh Abdul 'Aziz bin Baz, Asy-Syaikh Abdullah Al-Qar'awi, dan selain mereka –semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati mereka semuanya–. Beliau wafat di bulan Ramadhan tahun 1389 H dengan mewariskan banyak karya dalam bentuk fatwa, rasa’il dan masa’il yang telah dicetak berjilid-jilid tebalnya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati beliau dan menempatkannya di surga-Nya nan luas.<br />2 Yakni zina itu tidak hanya apa yang diperbuat oleh kemaluan, bahkan memandang apa yang haram dipandang dan selainnya juga diistilahkan zina. (Fathul Bari, 11/28)<br />3 Faedah: Al-Imam Al-Albani rahimahullahu berkata setelah membawakan hadits ini, “Dalam hadits ini ada ancaman yang keras bagi lelaki yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. Ini juga merupakan dalil haramnya berjabat tangan dengan wanita, karena berjabat tangan jelas tanpa ragu terjadi sentuhan. Kebanyakan kaum muslimin di masa ini telah ditimpa musibah, bahkan di antara mereka sebagiannya adalah ahlul ilmi. Seandainya ahlul ilmi ini mengingkari hal tersebut dengan hati mereka, niscaya sebagian perkaranya jadi mudah. Akan tetapi mereka menghalalkan berjabat tangan tersebut dengan beragam cara/jalan dan penakwilan. Sungguh telah sampai berita kepada kami ada tokoh besar di Al-Azhar terlihat berjabat tangan dengan wanita, maka hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala kita mengadukan keasingan ajaran Islam. Bahkan sebagian partai Islam berpendapat bolehnya berjabat tangan dengan wanita….” (Ash-Shahihah, 1/448-449)<br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-3529093958075394372009-06-04T02:25:00.000-07:002009-06-04T02:26:42.149-07:00..: sebiru Hari Ini :..<span class=”fullpost”><br /><br />Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang<br />Sebiru hati kita, bersama di sini<br /><br />Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga<br />Seindah hati kita, walau kita kan terpisah<br /><br /><br />reff:<br />Bukankah hati kita telah lama menyatu<br />Dalam tali kisah persahabatan ilahi<br />Pegang erat tangan kita terakhir kalinya<br />Hapus air mata meski kita kan terpisah<br />Selamat jalan teman<br />Tetaplah berjuang<br />Semoga kita bertemu kembali<br />Kenang masa indah kita<br />Sebiru hari ini<br /><br /><br />Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga<br />Seindah hati kita, walau kita kan terpisah<br /><br />intro<br /><br />reff 2x<br /><br />Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga<br />Seindah hati kita, walau kita kan terpisah<br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-30731023171884467572009-06-04T02:07:00.000-07:002009-06-04T02:09:08.560-07:00:: Muhasabah Cinta ::<span class=”fullpost”><br /><br />Wahai... Pemilik nyawaku<br />Betapa lemah diriku ini<br />Berat ujian dariMu<br />Kupasrahkan semua padaMu<br /><br />Tuhan... Baru ku sadar<br />Indah nikmat sehat itu<br />Tak pandai aku bersyukur<br />Kini kuharapkan cintaMu<br /><br />Reff. :<br />Kata-kata cinta terucap indah<br />Mengalun berzikir di kidung doaku<br />Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku<br />Butir-butir cinta air mataku<br />Teringat semua yang Kau beri untukku<br />Ampuni khilaf dan salah selama ini<br />Ya ilahi....<br />Muhasabah cintaku...<br /><br />Tuhan... Kuatkan aku<br />Lindungiku dari putus asa<br />Jika ku harus mati<br />Pertemukan aku denganMu<br /><br />Back to Reff.<br /><br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-64417949270619932672009-06-04T02:05:00.000-07:002009-06-04T02:07:44.966-07:00JANJI ALLAH BAGI ANDA YANG AKAN MENIKAH<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/SieO1-xrr8I/AAAAAAAAAB4/5AC_Z-ob5e8/s1600-h/hhdhhhhhhhhhhhh.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 120px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/SieO1-xrr8I/AAAAAAAAAB4/5AC_Z-ob5e8/s320/hhdhhhhhhhhhhhh.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343396540933976002" /></a><br /><span class=”fullpost”><br /><br />Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan. <br />Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya.<br />Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku...<br />1. "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)". (An Nuur : 26)<br />Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.<br />2. "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui". (An Nuur: 32)<br />Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, "apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?".<br />Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah - dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya - maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?<br />3. "Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya". (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)<br />Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.<br />4. "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (Ar Ruum : 21)<br />5. "Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina' ". (Al Mu'min : 60)<br />Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dst. <br />Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll.<br />Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia, pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll.<br />Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dll.<br />Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.<br />Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:<br />"Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam". (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad).<br />Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu." (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35).<br />Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik." (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim).<br />6. "Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat". (Al Baqarah : 153)<br />Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid'ah-bid'ah.<br />7. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (Alam Nasyrah : 5 - 6)<br />Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.<br />8. "Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia<br />akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu". (Muhammad : 7)<br />Agar Allah Tabaraka wa Ta'ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.<br />9. "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa". (Al Hajj : 40)<br />10. "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". (Al Baqarah : 214)<br />Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.<br />Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?<br /><br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-72980113033494013252009-06-04T00:08:00.000-07:002009-06-04T00:11:07.662-07:00:: TeReNyUmLaH ::<span class=”fullpost”><br /><br />Senyum memiliki kekuatan luar biasa dalam mewujudkan suasana hati yang baik. Sayangnya, masih banyak di antara kita yang tidak menyadari kenyataan ini.<br /><br />Bahasa tubuh adalah cermin dari kondisi ruhani. Raut wajah yang ceria, tertawa dan tersenyum, melukiskan kegembiraan dan perasaan senang dalam diri seseorang. Seseorang yang gelisah dan bersedih tentu tidak bisa tersenyum kecuali hanya senyum yang tersungging. Rasulullah saw. Menyatakan bahwa enyuman termasuk bagian dari kebaikan dan prilaku terpuji, beliau bersabda, “Senyuman kamu kepada saudaramu adalah sedekah."<br /><br />Senyum seseorang terhadap saudaranya mampu menjelmakan kelapangan hati dan perasaan gembira bagi yang bersangkutan dan juga orang lain yang mendapatkan senyuman itu.<br /><br />Kegembiraan adalah sesuatu yang terjelma dalam kebersamaan dan interaksi. Ketika kita tertawa bersama-sama saat mendengarkan kata-kata yang menyenangkan, cerita hikmah, berita, atau terkenang sesuatu yang indah, serta menanti sesuatu yang menggembirakan, maka kita akan merasakan persaudaraan, persahabatan dan persamaan memenuhi ruang perasaan kita, dan akan melepaskan perbedaan-perbedaan intelektual dan sosial yang kasat mata.<br /><br />Sementara itu, bola mata kita yang menatap satu sama lain sedang tawa masih menghiasi bibir kita tadi, akan mengusir kesusahan jiwa dan perasaan yang menggeluti diri kita. Ia menjelmakan rasa saling mengerti, saling percaya, saling sukses, saling terbuka, saling kasih, dan saling memaafkan. Seakan-akan kata-kata manis yang telah membuat kita berbagi tawa itu bak cairan kimia yang menyatukan perasaan kita dan memberikan kekuatan yang luar biasa.<br /><br />Dalam senda gurau terkandung kebersihan rasa, jauh dari beban dan kemarahan yang tercela, serta menjauhkan diri dari kesombongan. Rasulullah saw. juga bersenda gurau dengan para sahabat beliau. Tidak jarang mereka saling berbagi tawa jika ada yang membuat mereka tertawa, dan saling tertegun jika mereka melihat sesuatu yang membuat mereka tertegun.<br /><br />Barangkali Anda menganggap, bahwa senyuman yang Anda tebarkan kepada orang-orang yang Anda kenal, Anda cintai, dan Anda jumpai di mana saja merupakan hal biasa dan percuma. Tetapi, jika Anda tidak pernah jemu menebarnya sepanjang jalan hidup Anda, tentu Anda akan memperolah kebahagiaan dan kegembiraan yang luar biasa dan tak terbayangkan.<br /><br />Jangan pernah berpikir untuk menyakiti orang lain, jangan pernah berpikir untuk mencuri kegembiraan orang lain, dan jangan pula pernah berkhayal untuk memupuskan cita-cita orang lain.<br /><br />Sungguh senyum anda kepada anak kecil dan orang tua, akan mengundang kegembiraan dan kebahagiaan yang tiada tara.<br /><br /></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7952686734651205976.post-36476310526375665402009-05-06T00:36:00.000-07:002009-05-07T23:49:55.453-07:00:: Laki- Laki Tua Tersandug Batu ::<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/SgE-UhZCMDI/AAAAAAAAABw/K0oGB1zkGOE/s1600-h/xgfhhh.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 113px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_KHEikFMkR5s/SgE-UhZCMDI/AAAAAAAAABw/K0oGB1zkGOE/s320/xgfhhh.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5332611956065054770" border="0" /></a><br /><span style="font-weight: bold;">Dear All..,<br /><br />ini ada kisah menarik ..,<br /><br />mudah2an kita bisa ambil pelajaran<span style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;"></span></span></span><br /><br /><br /><div style="text-align: justify;">Masih ingat dengan seorang sahabat Nabi yang tak dapat melihat?<br />Yang karenanya Allah lalu menegur Nabi dan menurunkan surat "A'basa"?<br />Ia adalah Abdullah bin Ummi Maktum Radiallahuanhu. Seorang sosok sahabat yang senantiasa tawadlhu dalam menunaikan kewajibannya sebagai hamba Allah.<br /><br /><br />Suatu ketika sahabat Nabi ini menghampiri baginda Rasulullah Saw.<br />Ia hendak meminta izin, untuk tidak mengikuti jama'ah shubuh, karena tak ada yang menuntunnya menuju masjid. Setelah mendengar alasannya, baginda Rasulpun bertanya: "Apakah engkau mendengar adzan?", Abdullah lantas menjawab: "Tentu baginda", "Kalau begitu tidak ada keringanan untukmu", tandas Rasul.<br /><br /><br />Layaknya hamba Allah yang senantiasa istiqomah dalam menjalankan perintahNya. Abdullahpun sam'an wa tho'atan atas apa yang diperintahkan Rasulullah Saw. Dengan mantap ia berazam untuk mendirikan jama'ah shubuh di masjid,sekalipun dirinya harus meraba-raba dengan tongkat untuk menuju sumber azan.<br /><br /><br />Keesokan harinya, tatkala fajar menjelang dan azan mulai berkumandang, Abdullah bin Ummi Maktumpun bergegas memenuhi panggilan Ilahi. Tak lama ketika ia mengayunkan kakinya beberapa langkah, tiba-tiba ia tersandung sebuah batu, badannya lalu tersungkur jatuh, dan sebagian ongkahan batu itu tepat mengenai wajahnya, dengan seketika darahpun mengalir dari mukanya yang mulia.<br /><br /><br />Dengan cepat Abdullah kembali bangkit, sembari mengusap darah yang membasahi wajahnya, iapun dengan mantap akan kembali melanjutkan perjalanan menuju masjid. Selang beberapa saat, datang seorang sosok lelaki tak dikenal menghampirinya, kemudian lelaki itu bertanya: "A'mmu (paman) hendak pergi kemana?". "Saya ingin memenuhi<br />panggilan Ilahi" jawab Abdullah tenang. Lalu laki-laki asing itu menawarkan jasanya, "Saya akan antarkan a'mmu ke masjid, lalu nanti kembali pulang ke rumah". Lelaki itupun segera menuntun Abdullah menuju rumah Allah, dan kemudian mengantarkannya kembali pulang.<br /><br /><br /><span class="fullpost">Hal ini ternyata tidak hanya sekali dilakukan lelaki asing itu, tiap hari ia selalu menuntun Abdullah ke masjid dan kemudian mengantarkannya kembali ke rumah. Tentu saja Abdullah bin Ummi Maktum sangat gembira, karena ada orang yang dengan baik hati mengantarnya salat berjama'ah, bahkan tanpa mengharapkan imbalan apapun.</span><br /><br /><br /><span class="fullpost">Hingga tibalah suatu saat, ia ingin tahu siapa nama lelaki yang selalu mengantarnya. Ia lalu menanyakan nama lelaki budiman itu. Namun spontan lelaki asing itu menjawab: "Apa yang paman inginkan dari namaku?", "Saya ingin berdo'a kepada Allah, atas kebajikan yang selama ini engkau lakukan", jawab Abdullah. "Tidak usah" tegas lelaki itu. "Paman tidak perlu berdoa untuk meringankan penderitaanku, dan jangan sekali-kali paman menanyai namaku" tegasnya. Abdullah terhentak dan terkejut atas jawaban lelaki itu, Iapun kemudian bersumpah atas nama Allah, meminta lelaki itu untuk tidak menemuinya lagi, sampai ia tahu betul siapa dan mengapa ia terus memandunya menuju masjid dan tidak mengharapkan balasan apapun.</span><br /><br /><br /><span class="fullpost">Mendengar sumpah Abdullah, laki-laki itu kemudian berpikir panjang, ia kemudian berkata: "Baiklah akan aku katakan siapa diriku sebenarnya. "Aku adalah Iblis" jawabnya. Abdullah tersentak tak percaya, "Bagaimana mungkin engkau menuntunku ke masjid, sedangkan dirimu menghalangi manusia untuk mengerjakan salat?" Iblis itu kemudian menjawab: "Engkau masih ingat ketika dulu hendak melaksanak salat shubuh berjama'ah, dirimu tersandung batu, lalu bongkahannya melukai wajahmu?". "Iya, aku ingat" jawab Abdullah. "Pada saat itu aku mendengar ucapan Malaikat, bahwasannya Allah telah mengampuni setengah dari dosamu, aku takut kalau engkau tersandung untuk kedua</span><br /><span class="fullpost">kali, lalu Allah menghapuskan setengah dosamu yang lain" jelas Iblis. "Oleh karena itu aku selalu menuntunmu ke Masjid dan mengantarkanmu pulang, khawatir jika engkau kembali ceroboh lagi ketika berangkat ke Masjid"</span><br /><span class=”fullpost”><br /><br /><span class="fullpost">Astaghfirullah, ternyata Iblis tak pernah rela sedikitpun melihat hamba Allah menjadi ahli ibadah. Terbukti semua cara ia tempuh, hingga ia tak segan untuk menggunakan topeng kebaikan, khawatir kalau mangsanya akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.</span><br /><br /><span class="fullpost">Dari sepenggal kisah sahabat diatas, tentu kita dapat mengambil pelajaran dan memahami satu dari karakter Iblis, lalu bagaimana dengan kita? masihkah berdiam diri, menunggu menjadi korban makhluk laknat itu, atau kita mencoba melawan dengan memperbaiki diri dan terus mendekatkan diri pada Ilahi?</span><br /><br /><span class="fullpost"> Mulai saat ini marilah kita bersama-sama istiqomah dalam melakukan amal kebaikan, agar kita terhindar dari tipu daya iblis laknatullahalaih, semoga.</span><br /><span class="fullpost"> </span><br /><br /><span class="fullpost">"Jika cinta adalah ketertawanan, maka tawanlah cintaku hanya pada-Mu, agar tiada cinta lain yang menawanku.</span><br /><br /><span class="fullpost">Jika rindu adalah rasa sakit, jadikanlah rasa itu untuk aku selalu merindukan-Mu, hingga akhir nyawa meninggalkan raga di hatiku hanya untuk satu cinta.</span><br /><br /><span class="fullpost">Bila tak bisa ku mencintai-Mu, kemana kusembunyikan wajahku, Bila jumpa dengan-Mu ya Rabbku."</span></div></span>Dewi asriyanihttp://www.blogger.com/profile/07977516821252845828noreply@blogger.com0